Sunday, December 9, 2018

Emmanuel Levinas (1905-1995) - Komparasi Konsep Kemanusiaan: Interdispliner Sosiologi dan Filsafat

Emmanuel Levinas (1905-1995), Pemikiran Levinas mengenai kemanusiaan terdapat dalam beberapa tulisan, yaitu Totality and Infinity dan Otherwise Than Being. Levinas di sini berupaya memikirkan ulang konsep dan realitas dari “Yang Lain” (Autrui).16 Pemikiran kemanusiaan Levinas seperti contoh konteks pembunuhan. Pembunuhan mengandung kontradiksi logis, dan kontradiksi praktis (in actu exercito). Kontradiksi praktis adalah apa yang dikatakan dan disangkal oleh perbuatan sendiri. Di satu pihak si pembunuh menemui korban, berarti ia mengakui dia sebagai orang lain, ia mengakui dia sebagai sesama manusia, dan di lain pihak, ia menyangkal dia sebagai orang lain, sehingga ia mencabut nyawanya. Kontradiksi adalah bahwa si pembunuh mengakui orang lain sebagai “engkau”, tapi bersamaan ditambahkan “engkau tidak boleh hidup”, “tidak ada tempat untukmu di dunia ini”. Kenyataan ini sebagaimana dalam uraian Levinas bahwa orang lain adalah tampak baginya sebagai “Wajah” (le visage) yang menyapa saya. Apa yang dikatakannya kepada saya, orang lain tidak menggunakan modus indicativus, melainkan modus imperativus. Ia mewajibkan saya untuk mengakui dia sebagai orang lain. Wajah itu mengimbau saya, mengatakan apa yang harus saya lakukan, menunjukkan kewajiban saya terhadapnya. Penampilan “Wajah” menyuruh saya menghormati dia. Inti imbauan Wajah itu kepada saya adalah: “jangan membunuh”. Sebagai pembunuh saya jatuh dalam kontradiksi, karena saya mengakui korban sebagai orang lain dan serentak juga melanggar imbauan yang keluar dari alteritasnya. Saya mengadakan totalisasi. Saya memasukkan alteritas orang lain dalam totalitas saya, kata Levinas. Penyangkalan alteritas orang lain bisa terjadi dengan pelbagai cara. Banyak bentuk untuk memasukkan orang lain. dalam proyek totalisasi saya. Misalnya, saya bisa mendominasi orang lain untuk “menggunakan” dia bagi tujuan saya. Penyangkalan alteritas orang lain paling ekstrem adalah dengan membunuh dia. Pembunuhan adalah penyangkalan paling radikal. Pembunuhan adalah cara paling ekstrem untuk memasukkan orang lain dalam proyek totalisasi saya; begitu ekstrem, sehingga alteritasnya tercaplok sama sekali, tidak ada sisa lagi.

No comments:

Post a Comment