Pengertian Pendidikan Multikultural Menurut Beberapa Tokoh Dan Pakar
Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai
pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam
merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu
bahkan dunia
secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan pendapat Paulo Freire, pendidikan
bukan merupakan
menara gading yang berusaha menjauhi realitas sosial dan budaya. Pendidikan
menurutnya,
harus mampu menciptakan tatanan masyarakat yang hanya mengagungkan prestise
sosial sebagai akibat
kekayaan dan kemakmuran yang dialaminya.
Istilah pendidikan multikultural dapat digunakan,
baik pada tingkat deskriptif dan normatif yang menggambarkan
isu-isu dan masalah-masalah pendidikan yang berkaitan dengan masyarakat
multikultural.
Lebih jauh juga mencakup pengertian tentang pertimbangan terhadap
kebijakankebijakan dan strategi-strategi pendidikan dalam masyarakat
multikultural. Dalam konteks deskriptif, maka pendidikan
multikultural seyogyanya berisikan tentang tema-tema mengenai toleransi,
perbedaan ethno-cultural
dan
agama, bahaya diskriminasi, penyelesaian konflik dan mediasi, hak
asasi manusia, demokratisasi, pluralitas, kemanusiaan universal, dan
subjek-subjek lain yang relevan. Pendidikan multikultural adalah suatu
pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang
secara menyeluruh membongkar kekurangan, kegagalan, dan praktik-praktik
diskriminasi
dalam proses pendidikan.
Sejalan dengan itu, Musa Asy’arie, mengemukakan
bahwa pendidikan multikultural merupakan
proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap
keragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural. Dengan
pendidikan multikultural,
menurut Musa Asy’arie diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental bangsa
menghadapi
benturan konflik sosial. Berkaitan dengan kurikulum, dapat
diartikan sebagai suatu prinsip yang menggunakan keragaman
kebudayaan peserta didik dalam mengembangkan filosofi, misi, tujuan, dan
komponen kurikulum
serta lingkungan belajar siswa sehingga siswa dapat menggunakan kebudayaan
pribadinya untuk
memahami dan mengembangkan berbagai wawasan, konsep, ketrampilan, nilai,
sikap, dan moral
yang diharapkan. Pendidikan
multikultural merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi
sekolah
sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Dalam dimensi lain,
pendidikan
multikultural merupakan pengembangan kurikulum dalam aktivitas pendidikan untuk
memasuki
berbagai pandangan, sejarah, prestasi, dan perhatian terhadap orang-orang dari
etnis lain. Hal
ini berarti pendidikan multikultural secara luas mencakup seluruh siswa tanpa
membedakan kelompok-kelompok,
baik itu etnis, ras, budaya, strata sosial, agama, dan gender sehingga mampu
mengantarkan
siswa menjadi manusia yang toleran dan menghargai perbedaan.
#semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment