Saturday, September 1, 2018

Teori Sosiologi Klasik : Feminisme - Sejarah Feminisme Dan Tokoh-Tokohnya – Sosiologi Politik

Teori Sosiologi Klasik : Feminisme - Sejarah Feminisme Dan Tokoh-Tokohnya – Sosiologi Politik
Dalam suatu pengertian selalu ada selalu ada suatu perspektif feminis. Dimanapun perempuan disubordinasi ddan mereka hampir selalu di subordinasi di segala tempat , mereka tampak telah menyadari dan memprotes situasi dalam suatu bentuk .sementara tanda-tandanyadapat dilacak pada 1630-an, titik-titik puncak kegiatan dan tulisan feminis terjadi pada momen-momen liberasionis sejarah barat modern. Gelombang mendadak produktivitas terjadi pada 1780-an sampai 1970-an seiring dengan perdebatan di seputar revolusi amerika dan prancis. Akan tetapi, usaha terfocus yang lebih terorganisasi berlangsung pada 1850-an sebagai bagian dari mobilisasi melawan perbudakan dan untuk mendapatkan hak-hak politis kelas menengah. Mobilisasi besar-besaran untuk hak pilih perempuan untuk undang-undang pembaruan industrial dan kewarganegaraan terjadi pada awal abad kedua puluh,khususnya era progresif di amerika serikat.
            Semua itu mempunyai dampak pada perkembangan sosiologi, khususnya pada karya sejumlah wanita yang menggeluti atau yang berkaitan dengan bidang tersebut. Mereka antara lain adalah Harriet Martineau, Charlotte Perkins Gilman, Jane Addams, Florence kelley, AnnaJulia Copper, Ida Wells-Barnet, Marianne weber, dan Beatrice Potter Webb. Akan tetapi, dari waktu ke waktu ciptaan mereka di pinggirkan, di caplok di abaikan atau di sisihkandari laporan publik sosiologi oleh kaum pria yang mengorgaisasikan sosiologi sebagai basis kekuasaan profesional. Soal-soal feminis disaring dalam sosiologi di pinggirnya saja, di dalam karya para teoritisi marginal laki-laki atau para teoretisi perempuan yang semakin di marginalkan. Kaum pria yang mendapatkan kedudukan utama di dalam profesi itu melalui dari spencer, hingga weber an dhurkeim memberikan tanggapan yang dasarnya konservatif terhadap argumen-argumen feminis yang bergema disekitar mereka. Sikap mereka membuat isu-isu gender menjadi topik yang tidak pentingyang mereka tanggapi dengan cara yang lebih konvensional daripada kritis di dalam apa yang mereka kenalkan dan promosikan secara publik sebagai sosiologi , mereka bersikap demikian sekalipun wanita sudah menulis seperangka teori sosiologis yang signifikan. Sejarah politik gender di bidang profesi tersebut, yang merupakan bagian dari sejarah tanggapan laki-laki kepada klaim-klaim feminis  baru di tulis sekarang.

No comments:

Post a Comment