Mengorganisasikan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Pendidikan
Sosiologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang interaksi antara individu-individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok. Secara khusus sosiologi pendidikan itu membicarakan,
melukiskan dan menerangkan institusi-institusi, kelompok-kelompok, sosial dan
proses kelompok sosial, hubungan sosial dimana didalam dan dengannya manusia
memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Jadi sosiologi
pendidikan tidak hanya terbatas pada studi sekolah saja tetapi lebih luas lagi
ialah mencakup institusi-institusi sosial dengan batasan sepanjang
pengaruh daripada totalitas miliekulural terhadap perkembangan kepribadian
anak.
Wilayah kajian sosiologi pendidikan memang sangat luas,
namun kajiannya tidak terlepas dari berbagai persoalan masyarakat dan yang
memungkinkan institusi pendidikan merekam berbagai persoalan dalam masyarakat
tersebut. Pendidikan yang dilembagakan seperti persekolahan, dituntut untuk
dapat merekam segala fenomena yang terjadi di masyarakat, selanjutnya sekolah
memberikan penjelasan kepada peserta didik terhadap ontologis dari suatu
peristiwa. Dengan adanya peristiwa tersebut diharapkan peserta didik dapat
menentukan arah dan sikap yang tepat dalam merespon positif atau negatifnya
sebuah peristiwa.
Mengingat banyaknya masalah yang dihadapi dunia
pendidikan saat ini, mengharuskan masyarakat dituntut untuk turut serta aktif
bahkan proaktif dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan
persekolahan. Walaupun sangat dirasakan bahwa tuntutan masyarakat selalu lebih
besar daripada peranan masyarakat itu sendir, padahal kepedulian masyarakat
akan menentukan meningkatnya pendidikan.
Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow yang dikutip oleh
Armstrong (1994) berlaku universal pada manusia hampir disepakati oleh ilmuan,
yang inti dari teori tersebut mengatakan bahwa manusia membutuhkan
pemenuhan-pemenuhan sebagai berikut:
a)Fisiologis:
kebutuhan makan, minum dan hal-hal yang penting untuk kehidupan, b) keselamatan
atau keamanan: kebutuhan perlindungan dari bahaya dan kehilangan kebutuhan
fisiologis, c) sosial: kebutuhan cinta, kasih sayang dan diterima sebagai
anggota kelompok sosial, d) penghargaan: kebutuhan memiliki harga diri yang stabil
dan tinggi serta kebutuhan untuk dihormati orang lain, e) pemenuhan diri:
kebutuhan untuk mengembangkan potensi dan kecakapan, untuk menjadi orang yang
dipercaya orang lain.
Wilayah kajian sosiologi pendidikan yang cukup luas
dengan segala aspek kehidupan masyarakat dengan segala atributnya, menjadikan
sosiologi pendidikan sebuah disiplin ilmu yang penting diberiakan dilembaga
pendidikan tenaga kependidikan islam (LPTKI). Sebab kajian mengenai masyarakat
tidak akan putus-putusnya, terutama berkaitan dengan norma dan nilai yang
dianut, baik itu norma dan nilai yang berdasarkan budaya, terutama yang
berdasarkan agama.
No comments:
Post a Comment