Saturday, November 3, 2018

Etika Media Massa dalam Proses Komunikasi Politik


Etika Media Massa dalam Proses Komunikasi Politik
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas sosialisasi politik, media massa menempati posisi yang sangat penting. Komunikasi politik tidak selamanya santun dan beretika. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh sejauhmana sikap dan perilaku dari media massa itu sendiri. Pertanyaan awal, mengapa komunikasi massa mesti beretika? Komunikasi massa, berbeda dengan komunikasi yang lain. Dengan tingkat keluasan penerima pesan, komunikasi massa sangat rentan terhadap efek yang ditumbulkan. Setiap propesi memiliki etikanya masingmasing. Guru ada etikanya, seorang pengacara ada etikanya, di dunia perbankkan juga sama, di dunia hiburan, hingga persoalan agama ada etikanya. Di dunia kedokteran misalnya, dikenal juga dengan etika kedokteran. Jika seorang dokter melanggar kode etik atau melakukan kesalahan dalam pemeriksaan atau penanganan pasien, maka yang dirugikan hanya pasien dan atau dengan keluarganya. Apa yang terjadi jika yang dilanggar itu adalah kode etik media massa. Melakukan komunikasi dengan tanpa etika berarti telah me ngorbankan massa, bukan orang per orang lagi. Semakin luas massa dari sebuah media massa, semakin banyak pula korban dari pelanggaran etika komunikasimassa. Itulah mengapa etika menjadi sangat penting dalam melakukan proses komunikasi massa. Berbagai reaksi massa yang terjadi atas kehadiran media tertentu atau perlawanan terhadap sebuah pesan politik tertentu, menunjukan bahwa massa telah tersinggung oleh media-media tertentu yang telah melakukan pelanggaran etika. Masih banyak konten media yang mendapat perlawanan dari publik namun tidak direspos. Persoalan lain adalah ketika reaksiitu hanya dipandang sebelah mata dan tidak diindahkan oleh pihakmedia sebagaikomunikator. Etika disinitenggelamdalamlembaranuangdanlogamlogam receh yang dianggap lebih menguntungkan ketika secara kuantitatif pesan (yang diprotes) tersebut di atas rata-rata, sehingga banyak pengiklan yang tertarik. Dalamsetiap aktivitas politik apapun,saat ini, media massa menjadisalah satu faktorsangat penting dalam penyebaran pesan kepada publik, para aktor politik akan selalu menyertakanmedia massa dalamberbagai aspek. Sangat wajar halini dilakukan,sebab media massa dapat mengunjungikomunikan (publik) dalamjumlah yang sagat besar yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh kegiatan politik secara langsung oleh fisik. Media massa pada dasarnya memiliki dua dimensi yang saling berhadapan, yaitu mengawasi penguasa danmelayanipublik. Sebabmediamassa memiliki beberapa fungsi yang konstruktif untuk proses politik, seperti fungsi pengawasan, pencerahan politik, danmenumbuhkan partisipasipublik. Fungsi-fungsi ini akan semakin positif ketika media massa diposisikan sebagai mitra sejajar dalam berbagai aktivitas politik. Hanya saja,satu hal yang perlu diperhatikan darimedia massa yaitu aspek etika. Pada dasarnya setiap manusia memilikikebebasan dalamberekspresi, berperilaku dan bertindak. Hak dasar ini kemudian diejewantahkan manusia dalam berbagai kepentingandanpolitiktermasuk dalah satu aspek kehidupan manusia yang mendapat perlindungan kebebasannya. Karenanya sangat memungkinkan jika dalamaktivitas politik dan atau sosialisasipolitik lewat media massa kemudian terjadi konflik dan persoalan-persoalanyang non substantif. Dalam kondisi seperti inilah kemudian etika menjadisangat penting. Persoalannya bukan berawal dari menghindari konflik di tingkat publik, tetapi pada dasarnya bahwa media massa, ketika bergumul dalam sebuah aktivitas politik, berarti dia berfungsi sebagai media pendidikan politik. Di tengah berbagai kepentingan dan perbedaan pilihan politik, media massa hadir menjadi penyalur pesan-pesan politik yang konstruk-tif danmencerahkan. Orang yang bertugas menjaga etika dalam proses komunikasi massa tentu bukan hanya pihak medianya sendiri, tetapi pihak-pihak (politisi) yang berkepentingan dengan media massa tersebut. Sebagaisumber berita, para pelaku politik tentu dituntut untuk menjaga etika dalam proses penyampaian pesan, baik verbal maupun non verbal.

No comments:

Post a Comment