Teori Pembangunan Dan
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Tujuan
utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang
setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan,
ketimpangan pendapatan, dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi
penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya (Todaro, 2000). Istilah pembangunan dapat diartikan berbeda-beda oleh
satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya bahkan
antara negara satu dengan negara lain. Secara tradisional pembangunan memiliki
arti peningkatan yang terus menerus pada Gross Domestic Product (GNP) atau
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan yang
tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
suatu Propinsi, Kabupaten atau Kota. Definisi pembangunan tradisional ini
sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah struktur suatu negara menjadi
negara industrialisasi. Kontribusi sektor pertanian mulai digantikan dengan
kontribusi industri. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang
berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Beberapa ekonom modern mulai
mengedepankan dethronement of GNP (penurunan tahta pertumbuhan ekonomi),
pengentasan garis kemiskinan, pengurangan distribusi pendapatan yang semakin
timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Jelasnya bahwa
pembangunan harus dilihat sebagai suatu 15 proses yang multidimensional
(Mudrajat, 2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan daerah dari
suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai (Todaro,2000; Mudrajat, 2000;)
1.
Ketahanan (Sustenance): Kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pokok (pangan,papan, kesehatan dan proteksi) untuk
mempertahankan hidup.
2.
Harga diri ( Self Esteem ): Pembangunan
haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah
meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu
3.
Freedom from servitude: Kebebasan bagi
setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku dan
berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Salah satu aspek pembangunan
wilayah (regional) adalah pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur. Perubahan struktur ekonomi dapat
berupa peralihan dari kegiatan perekonomian ke nonpertanian, dari industri ke
jasa, perubahan dalam skala unit-unit produksi, serta perubahan status kerja
buruh. Karena itu konsep pembangunan wilayah (regional) sangat tepat bila
didukung dengan teori pertumbuhan ekonomi, teori basis ekonomi, pusat
pertumbuhan dan teori spesialisasi.
Rahardjo
Adisasmita (2005), menyatakan bahwa Pembangunan wilayah (regional) merupakan
fungsi dari sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi
modal, prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi
industri, tehnologi, situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan
pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah, kewirausahaan, kelembagaan daerah
dan lingkungan pembangunan secara luas. Terdapat pula beberapa teori penting
lainnya mengenai pembangunan ekonomi wilayah (regional) diantaranya menurut
aliran Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith dikatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi disebabkan karena faktor kemajuan tehnologi dan perkembangan jumlah
penduduk. Sumbangan pemikiran aliran Neo Klasik tentang teori pertumbuhan
ekonomi yaitu sebagai berikut : 1. Akumulasi modal merupakan faktor penting
dalam pertumbuhan ekonomi 2. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses yang gradual
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses yang harmonis dan kumulatif 4. Aliran
Neo Klasik merasa optimis terhadap pertumbuhan (perkembangan). 5. Meskipun
model pertumbuhan Neo Klasik ini telah banyak digunakan dalam analisis regional
namun terdapat beberapa asumsi mereka yang tidak tepat antara lain, (a). Full
employment yang terus menerus tidak dapat diterapkan pada sistem multi regional
dimana persoalan–persoalan regional timbul disebabkan karena
perbedaan-perbedaan geografis dalam hal tingkat penggunaan sumberdaya, dan (b).
persaingan sempurna tidak bisa diberlakukan pada perekonomian regional dan
spasial.
Selanjutnya
Todaro (1997) menyatakan bahwa, terdapat beberapa sumber strategis dan dominan
yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Salah satu klasifikasinya adalah faktor
fisik dan manajemen. Secara spesifik disebutkan terdapat 3 faktor atau komponen
utama pertumbuhan ekonomi yaitu, akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan
hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja yang dianggap
secara positif merangsang pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak angkatan kerja
berarti semakin produktif, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan
potensi pasar domestik. Namun ini tergantung pada kemampuan sistem perekonomian
untuk menyerap dan mempekerjakan tambahan pekerja itu secara produktif. Faktor
utama lainnya adalah kemajuan tehnologi.
Menurut
Boediono (1985), pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita
dalam jangka panjang. Disini, proses mendapat penekanan karena mengandung unsur
dinamis. Beberapa ahli ekonomi pembangunan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
tidak hanya diukur dengan pertambahan PDB dan PDRB saja, tetapi juga diberi
bobot yang bersifat immaterial seperti kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan,
dengan rasa aman dan tenteram yang dirasakan masyarakat luas (Lincolyn, 1999).
Perroux yang terkenal dengan teori kutub pertumbuhan menyatakan bahwa
pertumbuhan tidak muncul diberbagai daerah pada waktu yang bersamaan.
Pertumbuhan hanya terjadi dibeberapa tempat yang merupakan pusat (kutub)
pertumbuhan dengan intensitas yang berbeda (Perroux, 1988 dalam Mudrajat ,
2002). Selanjutnya Kuznets (Todaro, 2000), yang telah berjasa dalam memelopori
analisis pola-pola pertumbuhan historis di negara-negara maju mengemukakan
bahwa, pada tahap-tahap pertumbuhan awal, distribusi pendapatan cenderung
memburuk, namun pada tahapan berikutnya hal itu akan membaik. Observasi inilah
yang kemudian terkenal secara luas sebagai konsep.
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman
jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya
yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.