Thursday, November 1, 2018

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas PTK


Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur PTK ada empat kegiatan yang merupakan suatu siklus kegiatan. Empat kegiatan dideskripsikan berikut ini: 
a. Penyusunan Rencana 
Rencana tindakan merupakan tindakan yang tersusun yang harus prospektif dan memandang ke depan. Rencana itu harus mengakui bahwa semua tindakan sosial dalam batas tertentu dapat diramalkan. Rencana harus cukup fleksibel untuk dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang dapat diduga dan kendala yang sebelumnya belum terlihat. Tindakan harus mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan sosial dan tindakan yang dipilih hendaknya memungkinkan peserta untuk bertindak secara lebih efektif dalam berbagai keadaan. Tindakan itu hendaknya: (a) membantu para praktisi untuk mengatasi kendala yang ada dan memberikan kewenangan untuk bertindak secara lebih tepat guna dalam situasi terkait dan lebih berhasil guna sebagai pendidik, pelaksana, atau pimpinan, (b) membantu para praktisi menyadari potensi baru mereka untuk melakukan tindakan guna menngkatkan kualitas kerja mereka.
2. Tindakan
Tindakan adalah sesuatu yang harus dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Praktik di sini merupakan gagasan dalam tindakan yang digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. Tindakan dituntun oleh perencanaan sebelumnya. Tindakan masih bersifat fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada. Hendaknya selalu diingat bahwa tindakan itu terkait dengan praktik sebelumnya.
3. Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi berorientasi ke masa yang akan datang dan memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Observasi harus dilakukan secara cermat dan direncanakan, sehingga akan ada dasar dokumenter untuk refleksi berikutnya. Observasi bersifat responsif dan terbuka pandangan dan pikirannya. Peneliti dalam PTK perlu mengobservasi proses pelaksanaan tindakannya, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan, cara keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang timbul. Observasi harus dapat memberikan andil pada perbaikan praktik melalui pemahaman yang lebih baik dan tindakan yang secara lebih kritis difikirkan.
4. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik. Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam sutiasi sosial, dan memahami persoalan dan keadaan tempat timbulnya persoalan itu. Refleksi dilaksanakan dengan dibantu oleh para peserta tindakan. Melalui refleksi akan sampai pada rekonstruksi makna situasi dan memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi memiliki aspek evaluatif, karena refleksi meminta peneliti untuk menimbang-nimbang pengalamannya untuk menilai apakah pengaruh memang diinginkan, dan memberikan saranp-saran tentang cara-cara untuk meneruskan tindakan.

### SEMOGA BERMANFAAT.

No comments:

Post a Comment