Teknik penilaian dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa.
Pengajaran yang efektif menghendaki digunakannya alat-alat untuk menentukan apakah suatu hasil belajar
yang diinginkan
telah benar-benar tercapai atau sampai dimanakah hasil belajar tadi telah tercapai. Kita
tidak akan dapat memberikan bimbingan yang baik
dalam usaha belajar yang dilakukan oleh anak didik, jika kita tidak memiliki alat untuk mengetahui kemajuan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Alat-alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar disebut teknik evaluasi hasil belajar. I Wayan Nurkancana dan Sunartana, menjelaskan bahwa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai anak didik dalam proses belajar mengajar adalah metode tes dan metode observasi.
dalam usaha belajar yang dilakukan oleh anak didik, jika kita tidak memiliki alat untuk mengetahui kemajuan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Alat-alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar disebut teknik evaluasi hasil belajar. I Wayan Nurkancana dan Sunartana, menjelaskan bahwa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai anak didik dalam proses belajar mengajar adalah metode tes dan metode observasi.
Sedangkan menurut Anas Sudijono, teknik evaluasi hasil belajar secara garis
besarnya
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: teknik tes dan teknik nontes.
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: teknik tes dan teknik nontes.
Secara rinci teknik evaluasi hasil belajar akan penulis jelaskan
pada bagian berikut:
a. Teknik tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan
sebagainya. Tes merupakan bagian tersempit dari
penilaian.
Teknik tes merupakan alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat
digunakan secara meluas serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan
keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dengan demikian tes adalah suatu cara
atau serangkaian
tugas yang digunakan untuk mengukur dan menilai sesuatu
dengan maksud untuk membandingkan kecakapan individu yang satu dengan yang lain.
dengan maksud untuk membandingkan kecakapan individu yang satu dengan yang lain.
Sebagai alat pengukut, tes dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis atau golongan, antara lain:
jenis atau golongan, antara lain:
1) Berdasarkan fungsinya, tes dibedakan menjadi: tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes
diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
2) Berdasarkan aspek psikis yang akan diungkap, tes dibedakan menjadi: tes intelegensi,
tes kemampuan, tes sikap, tes kepribadian, dan tes hasil belajar.
3) Dari segi banyaknya orang yang mengikuti, tes dibedakan
menjadi: tes
individual dan tes kelompok.
4) Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan, tes dibedakan menjadi: tes tertulis dan
tes lisan.
Ada beberapa jenis tes yang dipergunakan dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
Ada beberapa jenis tes yang dipergunakan dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
1) Jenis tes berdasarkan cara mengerjakan
a) Tes tertulis
Tes tertulis adalah jenis tes di mana tertee dalam mengajukan
butirbutir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dalam testee memberikan jawabannya juga
secara tertulis. Dengan demikian dalam tes tertulis ini, soal dan jawaban disampaikan secara
tertulis.
b) Tes lisan
Tes lisan adalah tes di mana pertanyaan maupun jawaban (response), semuanya
dalam disampaikan dalam bentuk lisan. Tester dalam mengajukan pertanyaan atau soalnya disampaikan secara lisan, dan testee
memberikan jawabannya juga secara lisan pula.
2) Jenis tes berdasarkan bentuk jawabannya
a) Tes objektif
Tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respons yang
harus dipilih oleh peserta didik. Secara umum, tes objektif ini terdiri dari 3 (tiga) tipe, yaitu benar
salah (true
false), menjodohkan (matching), dan pilihan ganda (multiple
choice).
choice).
Tes ini memiliki kelebihan lebih reprensentatif mewakili isi dan luas bahan dan lebih mudah
dan cepat cara memeriksanya. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan persiapan yang lebih sulit dan butir-butir
soal cenderung hanya mengungkap ingatan atau pengenalan kembali.
b) Tes subjektif
b) Tes subjektif
Tes subjektif pada umumnya berbetuk uraian (esai). Tes bentuk uraian adalah butor soal yang
mengandung perntanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran
peserta tes.
Ciri tes uraian ini adalah jawaban terhadap soal tersebut tidak disediakan oleh penyusun soal, tetapi harus disusun
oleh peserta tes. Secara umum tes uraian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu: tes uraian bebas
atau urain
terbuka (extended response) dan tes uraian terbatas (restricted response).
b. Teknik
Nontes Teknik non
tes merupakan teknik evaluasi hasil belajar yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik terutama yang berkaitan dengan aspek
afektif dan psikomotorik anak didik. Penilaian
unjuk kerja merupakan salah satu teknik non tes. Penilaian unjuk
kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik menunjukkan unjuk kerja. Unjuk kerja yang dapat diamati seperti bermain peran, memainkan
alat musik,
bernyanyi, membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, dan mengoperasikan suatu alat.
Berdasarkan dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tes objektif yang berbentuk
tertulis dan lisan digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa. Sedangkan teknik nontes digunakan untuk mengukur ranah afektif dan
psikomotorik siswa.
No comments:
Post a Comment