Slavin mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif adalah ”strategi mengajar di mana
para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari
materi pelajaran”.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok
kecil, di mana setiap anggota kelompok saling membantu, berbagi pengetahuan dan bekerjasama untuk menyelesaikan lembar
kegiatan siswa. Pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dikembangkan pertama kali oleh Robert Slavin dan temantemannya
di Universitas John Hopkins.
STAD merupakan salah satu model belajar kooperatif yang
efektif dan sederhana, sehingga model ini dapat
digunakan oleh guru-guru yang baru menggunakan pendekatan belajar
kooperatif.
Slavin menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran kelompok
yang terdiri dari empat atau lima orang dengan struktur heterogen, heterogen dari prestasi belajar, jenis
kelamin dan etnis.
Materi dirancang untuk belajar kelompok, siswa bekerja menyelesaikan lembar
kegiatan secara bersama-sama berdiskusi dan saling membantu dalam kelompoknya.
STAD juga merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model paling baik untuk tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Para guru
menggunakan STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa
setiap minggu, baik melalui pengajaran verbal maupun tertulis. Keunggulan
belajar kooperatif model STAD terletak pada adanya kerja sama dalam kelompok,
yakni untuk mencapai keberhasilan, setiap anggota kelompok dituntut kerja sama yang baik. Artinya, anggota
yang satu tidak
boleh bergantung kepada anggota yang lain.
Dalam STAD, penghargaan kelompok didasarkan atas skor yang didapatkan oleh kelompok dan
skor kelompok ini diperoleh dari peningkatan individu dalam setiap kuis. Sumbangan poin peningkatan
siswa terhadap
kelompoknya didasarkan atas ketentuan. Dalam menciptakan kerja sama yang baik, syarat
pembentukan kelompok sebaiknya heterogen. Slavin
mengemukakan bahwa pembagian kelompok yang memperhatikan keragaman siswa dimaksudkan
supaya siswa dapat menciptakan kerja sama yang baik sebagai proses menciptakan saling percaya dan saling mendukung. Keragaman siswa
dalam kelompok mempertimbangkan latar belakang siswa berdasarkan prestasi akademis, jenis kelamin, dan
suku. Dalam pelaksanaannya siswa dikelompokkan ke dalam 4-5 orang tiap kelompoknya. Setiap
kelompok harus heterogen terdiri dari laki-laki
dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan
rendah. Setiap anggota kelompok saling membantu satu sama lain untuk memahami materi
pelajaran. Selanjutnya secara individual setiap
minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Hasil kuis diberi skor
dan
dibandingkan dengan skor dasar untuk menentukan skor peningkatan individu dan skor kelompok. Dengan demikian pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
merupakan salah satu tipe belajar kooperatif dalam kelompok kecil yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
No comments:
Post a Comment