Macam-macam Motivasi Belajar
Dalam dunia pendidikan kita mengenal ada dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Berikut ini akan penulis jelaskan kedua macam motivasi belajar tersebut:
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi itu intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan
bertemu
dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam
pelajaran itu. Hubungannya
dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat
diperlukan, terutama belajar sendiri. Siswa yang tidak memiliki
motivasi intrinsik
sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki
motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikirang yang
positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna untuk
kini dan masa mendatang. Perlu ditegaskan bahwa anak didik yang memiliki motivasi
instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tidak pernah sepi dari
kegiatan anak didik
yang memiliki motivasi instrinsik.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar. Jadi motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri individu. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik
bila anak didik
menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar
(resides in some factors outside the learning situation).45 Anak didik belajar
karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka
tinggi, diploma,
gelar, kehormatan dan sebagainya. Motivasi estrinsik
diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik
termotivasi untuk belajar.
Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa
dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan motivasi anak
didik dalam belajar, dengan
memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagi bentuknya.
Kesalahan penggunaan
bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi
ekstrinsik bukan berfungsi sebagai akurat dan benar dalam rangka menunjang proses
interaksi edukatif di
kelas.
Motivasi ektrinsik tidak selalu buruk akibatnya. Motivasi ekstrinsik sering digunakan
karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau
orang tua. Baik
motivasi ekstrinsik yang positif maupun negatif sama-sama mempengaruhi sikap dan
perilaku anak didik. Diakui, angka, ijazah, ujian, hadiah dan sebagainya berpengaruh positif dengan merangsang anak didik untuk belajar.
Sedangkan ejekan, celaan, hukuman yang menghina, sindiran kasar, dan sebagainya berpengaruh negatif
dengan renggangnya
hubungan guru dengan anak didik. Jadilah guru sebagai orang yang dibenci oleh anak
didik.
Efek pengiringnya adalah mata pelajaran yang dipegang guru tersebut tidak disukai oleh anak
didik. Berdasarkan dari uraian di atas, maka sebagai seorang guru hendaknya mampu memberikan
motivasi ekstrinsik yang baik, sehingga akan menjadi guru yang menjadi idaman dan dambaan dari anak didik. pendorong, tetapi menjadikan
anak didik malas belajar.
No comments:
Post a Comment