Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari motive atau dengan bahasa latinnya,
yaitu movere, yang berarti mengerahkan. Seperti yang dikatakan M. Uzer Usman, motif adalah daya dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.20 M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.
Thomas M. Risk seperti yang dikutip Zakiah Daradjat, dkk, mengemukakan bahwa motivasi
adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang menunjang
kegiatan ke arah
tujuan-tujuan belajar. Dengan demikian, jelaslah bahwa masalahmasalah yang dihadapi guru
adalah mempelajari bagaimana melaksanakan motivasi secara efektif kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan,
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin Syah yang mengemukakan bahwa motivasi adalalah “Keadaan
internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu”.
Menurut Husaini Usman, motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan
seseorang berperilaku. Sedangkan belajar adalah proses di mana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan. Dengan demikian, belajar merupakan
proses untuk mengubah tingkah laku seseorang yang belajar melalui latihan-latihan.
Menurut Cronbach sebagaimana yang dikutip Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa “Learning
is shown by a change behavior as result of experience”, yaitu belajar
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Menurut Usman belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi adanya individu dan individu dengan
lingkungannya. Jadi belajar merupakan kegiatan interaksi antara individu dengan
lingkungannya dalam rangka merubah tingkah laku
individu sebagai akibat dari pengalaman yang diperolehnya.
Senada dengan hal ini, Howard L. Kingskey seperti yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah
mengatakan bahwa “Learning is the process by which behavior (in the
broader sense) is originated or changed through
practice or training”, yaitu
belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan. Belajar adalah perubahan tingkah laku (change of behaviour)
para peserta
didik, baik pada aspek pengetahuan, sikap ataupun keterampilan sebagai hasil respons
pembelajaran yang dilakukan guru. Menurut Gagne seperti yang dikutip Suprijono,
belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah.
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik –sosio menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya, namun realitas yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya
properti sekolah.
Kegiatan belajar selalu selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yaitu: 1) perubahan perilaku sebagai
hasil belajar. 2) belajar merupakan proses yang
terjadi karena didorong oleh kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai. 3) belajar
merupakan bentuk pengalaman. Pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya.
Berangkat dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang siswa secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan kegiatan belajar
dengan sungguh-sungguh
dan bersemangat.
No comments:
Post a Comment