Thursday, November 1, 2018

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah secara global mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Pertama, faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Kedua, faktor eksternal (faktor
dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Ketiga, faktor pendekatan belajar (approach to learning), yang meliputi strategi dan metode pembelajaran.

Faktor pendekatan belajar ini merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Dengan demikian, seorang guru yang profesional akan memilih pendekatan atau  metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan materi dan kondisi siswa sehingga diharapkan mampu mempermudah penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
Menurut Ngalim Purwanto prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Senada dengan hal tersebut, menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dan dari dalam diri siswa. Yang termasuk faktor yang
berasal dari luar diri pelajar adalah faktor nonsosial dan faktor sosial. Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah faktor fisiologi dan faktor psikologis.103 Berikut ini akan penulis jelaskan kedua faktor tersebut:

a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri pelajar.
Kategori ini dibagi 2 (dua) yaitu: faktor fisiologis dan psikologis dalam belajar.

1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu keadaan
tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani merupakan suatu keadaan yang melatarbelakangi aktivitas belajar seseorang, misalnya nutrisi harus selalu sesuai dengan kebutuhan tubuh jangan sampai kekurangan.
Juga beberapa ancaman penyakit seperti sakit gigi, influenza, batuk dan lain-lain.

 Dengan demikian, siswa yang belajar harus selalu dijaga agar sesuai dengan kebutuhan tubuh jangan sampai kekurangan gizi. Seorang individu yang kekurangan gizi akan berakibat pada menurunnya hasil pemahaman belajar. Kedua, Keadaan fungsi jasmani. Keadaan fungsi jasmani merupakan kondisi fungsi fisik dari individu, misalnya panca indera merupakan pintu gerbang masuknya ilmu pengetahuan dalam individu. Oleh sebab itu, menjaga dan merawatnya merupakan suatu kebutuhan yang mutlak demi penunjangan terciptanya tujuan
pembelajaran. Kondisi fungsi fisik siswa yang normal tentu akan mampu membantu memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

2) Faktor psikologis dalam belajar Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor psikologis yang
dipandang lebih esensial, yaitu: intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu: kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan keadaan yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara efektif dan mengetahui relasi serta mempelajarinya dengan cepat. Jadi intelegensi (IQ) itu besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar seseorang, sebab dalam keadaan yang sama siswa yang mempunyai inteligensi yang lebih tinggi dalam pencapaian keberhasilan dengan siswa yang kurang inteligensinya (rendah).

Sikap merupakan kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek. Sikap siswa bisa berupa sikap positif maupun negatif. Sikap positif yang timbul pada siswa terhadap mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran akan dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa.
Minat (interest) berarti kecenderungan yang tetap untuk memegang dan memperhatikan kegiatan tertentu. Minat yang dimiliki oleh siswa akan mampu menumbuhkan perhatian terhadap mata pelajaran lebih banyak dari pada siswa yang tidak memiliki minat belajar. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Secara umum bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan motivasi merupakan dorongan untuk berbuat atau bertindak. Timbulnya motivasi disebabkan adanya motif yang ada pada diri individu. Jika motivasi yang ada pada siswa baik, maka
sangat menunjang pada hasil baik yang akan diperoleh siswa tersebut. b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam faktor ekstenal ini antara lain sebagai berikut:

1)      Faktor-faktor non sosial
Faktor-faktor non sosial merupakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar seseorang yang terdapat pada alat, tempat, atau keadaan serta lingkungan tempat dilaksanakannya proses
pembelajaran. Contoh iklim, waktu, tempat, serta alat peraga yang digunakan.
Semua faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses belajar secara maksimal. Bangunan tempat pembelajaran berlangsung harus jauh dari kebisingan dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Alat atau media yang digunakan harus memenuhi syarat berdasarkan pertimbangan didaktis, psikologis, dan paedagogis.

2)      Faktor-faktor Sosial
Faktor sosial yaitu faktor yang terjadi karena adanya interaksi manusia, baik kehadirannya itu dapat disimpulkan ada maupun tidak langsung hadir. Contohnya ketika siswa belajar sedangkan di luar terdengar kebisingan atau di sisinya terdapat gambar yang mengganggu konsentrasi belajar. Semua faktor tersebut sangatlah menghambat, oleh karena itu maka sedemikian rupa harus diatur demi terciptanya proses belajar yang ideal. Adapun faktor-faktor sosial ini terdiri dari: faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a) Faktor keluarga Keluarga adalah lembaga pendidikan yang paling utama. Keluarga sejahtera sangat besar pengaruhnya untuk pendidikan dalam lingkup kecil dan juga sangat menentukan dalam lingkup besar yaitu pendidikan bangsa dan negara. Melihat kenyataan ini dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam
pendidikan anaknya.

Di antara faktor ini adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, susunan keluarga, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua dalam mendidik anak serta latar belakang kebudayaan keluarganya akan dapat berpengaruh
terhadap hasil pemahaman belajar yang dicapai oleh siswa.114 Jadi keluarga yang memberikan perhatian dan bimbingan lebih terhadap anaknya akan berpengaruh terhadap hasil pemahaman yang dicapainya.

b) Faktor sekolah
Sekolah merupakan salah satu faktor sosial yang mempengaruhi pemahaman belajar. Yang termasuk dalam faktor sosial sekolah ini mencakup metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, peraturan-peraturan
sekolah, misalnya: disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu belajar akan dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan suri teladan yang baik dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan  belajar siswa. Dengan demikian, faktor lingkungan sosial sekolah berpengaruh terhadap hasil pemahaman belajar siswa.

c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh pada proses belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa di dalam lingkungan masyarakat. Di antara faktor ini yang termasuk adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, juga
masyarakat bisa dijadikan media informasi dan sarana bergaul yang berfungsi sebagai tempat curahan hati antar sebaya dalam berbagai bentuk kehidupan dalam masyarakat.

Dengan demikian, siswa akan menemukan kemudahan dalam belajar jika berada di lingkungan masyarakat yang aman dan kondusif dan juga sebaliknya, siswa akan menemukan kesulitan belajar ketika berada lingkungan masyarakat yang kumuh.
Dengan demikian, prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam menentukan tingkat prestasi yang dicapai oleh siswa.


No comments:

Post a Comment