Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah secara
global mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
tiga macam,
yaitu: Pertama, faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa. Kedua, faktor eksternal (faktor
dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Ketiga,
faktor pendekatan
belajar (approach to learning), yang meliputi strategi dan metode pembelajaran.
Faktor pendekatan belajar ini merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Dengan demikian, seorang guru yang
profesional akan memilih pendekatan atau metode
pembelajaran yang lebih sesuai dengan materi dan kondisi siswa sehingga diharapkan mampu
mempermudah penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
Menurut Ngalim Purwanto prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Senada dengan hal tersebut, menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor-faktor
yang berasal dari
luar diri siswa dan dari dalam diri siswa. Yang termasuk faktor yang
berasal dari luar diri pelajar adalah faktor nonsosial dan faktor
sosial. Sedangkan
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah faktor fisiologi dan faktor
psikologis.103 Berikut ini akan penulis jelaskan kedua faktor tersebut:
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
pelajar.
Kategori ini dibagi 2 (dua) yaitu: faktor fisiologis dan
psikologis dalam belajar.
1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu keadaan
tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani. Pertama, keadaan
tonus jasmani.
Keadaan tonus jasmani merupakan suatu keadaan yang melatarbelakangi aktivitas
belajar seseorang, misalnya nutrisi harus selalu sesuai dengan kebutuhan tubuh jangan sampai kekurangan.
Juga beberapa ancaman penyakit seperti sakit gigi, influenza,
batuk dan
lain-lain.
Dengan demikian, siswa yang belajar harus selalu dijaga agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh jangan sampai kekurangan gizi. Seorang individu yang kekurangan gizi akan berakibat pada menurunnya hasil pemahaman
belajar. Kedua,
Keadaan fungsi jasmani. Keadaan fungsi jasmani merupakan kondisi fungsi
fisik dari individu, misalnya panca indera merupakan pintu gerbang masuknya ilmu pengetahuan dalam individu. Oleh sebab
itu, menjaga dan merawatnya merupakan suatu kebutuhan yang mutlak demi penunjangan terciptanya tujuan
pembelajaran. Kondisi fungsi fisik siswa yang normal tentu akan mampu membantu memudahkan
siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
2) Faktor psikologis dalam belajar
Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor psikologis yang
dipandang lebih esensial, yaitu: intelegensi siswa, sikap siswa,
bakat siswa,
minat siswa, dan motivasi siswa. Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu: kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan keadaan yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara efektif dan mengetahui relasi serta mempelajarinya dengan cepat. Jadi
intelegensi (IQ) itu besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar seseorang, sebab dalam keadaan yang sama siswa yang mempunyai inteligensi
yang lebih tinggi dalam pencapaian keberhasilan dengan siswa yang kurang inteligensinya (rendah).
Sikap merupakan kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek. Sikap siswa bisa berupa sikap positif maupun negatif. Sikap positif yang timbul pada siswa terhadap
mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap
negatif siswa
terhadap mata pelajaran akan dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa.
Minat (interest) berarti kecenderungan yang tetap untuk memegang dan memperhatikan
kegiatan tertentu. Minat yang dimiliki oleh siswa akan mampu menumbuhkan perhatian terhadap mata pelajaran lebih banyak dari
pada siswa yang tidak memiliki minat belajar. Kemudian, karena pemusatan
perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih
giat, sehingga
prestasi belajar siswa dapat meningkat. Secara umum bakat (aptitude)
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan
motivasi merupakan dorongan untuk berbuat atau bertindak. Timbulnya motivasi disebabkan adanya motif yang ada pada diri individu. Jika
motivasi yang ada pada siswa baik, maka
sangat menunjang pada hasil baik yang akan diperoleh siswa
tersebut. b. Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor
yang termasuk dalam faktor ekstenal ini antara lain sebagai berikut:
1)
Faktor-faktor non sosial
Faktor-faktor non sosial merupakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar
seseorang yang terdapat pada alat, tempat, atau
keadaan serta lingkungan tempat dilaksanakannya proses
pembelajaran. Contoh iklim, waktu, tempat, serta alat peraga yang digunakan.
Semua faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses
belajar secara maksimal. Bangunan tempat pembelajaran berlangsung harus jauh dari kebisingan dan memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Alat atau media yang digunakan harus memenuhi syarat berdasarkan pertimbangan didaktis, psikologis, dan paedagogis.
2)
Faktor-faktor Sosial
Faktor sosial yaitu faktor yang terjadi karena adanya interaksi manusia, baik kehadirannya
itu dapat disimpulkan ada maupun tidak langsung hadir. Contohnya ketika siswa belajar sedangkan di luar terdengar
kebisingan atau di sisinya terdapat gambar yang
mengganggu konsentrasi belajar. Semua faktor tersebut sangatlah menghambat, oleh karena itu
maka sedemikian rupa harus diatur demi terciptanya proses belajar yang ideal. Adapun
faktor-faktor sosial ini terdiri dari: faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a) Faktor keluarga Keluarga adalah lembaga pendidikan yang paling utama. Keluarga sejahtera sangat
besar pengaruhnya untuk pendidikan dalam lingkup kecil dan juga sangat menentukan dalam lingkup besar yaitu pendidikan
bangsa dan negara. Melihat kenyataan ini dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam
pendidikan anaknya.
Di antara faktor ini adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
susunan keluarga, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua dalam mendidik anak serta latar belakang kebudayaan
keluarganya akan dapat berpengaruh
terhadap hasil pemahaman belajar yang dicapai oleh siswa.114 Jadi keluarga yang memberikan
perhatian dan bimbingan lebih terhadap anaknya akan berpengaruh terhadap hasil pemahaman yang dicapainya.
b) Faktor sekolah
Sekolah merupakan salah satu faktor sosial yang mempengaruhi pemahaman
belajar. Yang termasuk dalam faktor sosial sekolah ini mencakup metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, peraturan-peraturan
sekolah, misalnya: disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu belajar akan dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan suri teladan yang baik dapat menjadi daya
dorong yang positif bagi kegiatan belajar
siswa. Dengan demikian, faktor lingkungan sosial sekolah berpengaruh terhadap
hasil pemahaman belajar siswa.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh pada proses
belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa di dalam lingkungan masyarakat. Di antara faktor ini yang termasuk adalah
kegiatan siswa dalam masyarakat, juga
masyarakat bisa dijadikan media informasi dan sarana bergaul yang berfungsi sebagai tempat
curahan hati antar sebaya dalam berbagai bentuk kehidupan dalam masyarakat.
Dengan demikian, siswa akan menemukan kemudahan dalam belajar jika berada di lingkungan masyarakat yang
aman dan kondusif dan juga sebaliknya, siswa akan menemukan kesulitan belajar ketika berada lingkungan
masyarakat yang kumuh.
Dengan demikian, prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal)
individu. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam menentukan tingkat prestasi
yang dicapai oleh siswa.
No comments:
Post a Comment