Tuesday, March 14, 2017

Kepemimpinan Transformasional dalam Perilaku dan Budaya Organisasi

                                                   Kepemimpinan Transformasional
Ada banyak berbagai teori tentang perilaku kepemimpinan, menurut Bass (1985, dalam Natsir, 2004:2-3) mengemukakan bahwa “kepemimpinan transformasional sebagai pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan merasakan adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan, dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan”. “Kepemimpinan transformasional harus dapat mengartikan dengan jelas mengenai sebuah visi untuk organisasi, sehinggga para pengikutnya akan menerima kredibilitas pemimpin tersebut” (Su-Yung Fu, 2000).

Burns (1978, dikutip dalam Yukl, 1989) mengajukan sebuah teori kepemimpinan yaitu kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang menekankan pada rasionalitas dan emosi dalam memotivasi perilaku bawahan. Kepemimpinan transformasional tidak hanya mengatahui kebutuhan bawahan, tetapi berusaha mengungkit kebutuhan dari tingkat yang rendah ke kebutuhan yang lebih tinggi.

DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.

Menurut Aviolo (1994, dalam Case, 2003), bahwa “fungsi utama dari seorang pemimpin transformasional adalah  memberikan pelayanan sebagai katalisator dari perubahan (catalyst of change), namun saat bersamaan sebagai seorang pengawas dari perubahan (a controller of change)”. Case (2003), mengatakan “bahwa meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan kepemimpinan transformasional, akan tetapi secara umum mereka mengartikannya sebagai agen perubahan (an agent of change)”.

Komariah dan Triatna (2008:80) menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat dilihat secara mikro maupun makro. Secara mikro kepemimpinan transformasional merupakan proses mempengaruhi antar individu, sementara secara makro merupakan proses memobilisasi kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi kelembagaan. Menurut Burns (Northouse 2007:176), kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses saling menguatkan diantara para pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Kepemimpinan transformasional bukan hanya langsung dan top-down (dari atas ke bawah), namun juga dapat diamati secara tidak langsung, dari bawah ke atas (Bottom up), dan secara horizontal. Pemimpin disini bukan hanya mereka yang berada pada level-manajerial tertinggi didalam organisasi, tetapi juga mereka yang berada pada level formal dan informal,tanpa memperhatikan posisi atau jabatan mereka.

Jadi, dari beberapa teori yang menjelaskan definisi-defisini kepemimpinan transformasional dapat diambil kesimpulan bahwa : “ kepemimpinan transformasional adalah proses mempengaruhi antar individu yang saling menguatkan diantara pemimpin dan pengikutnya dengan cara memotivasi agar melakukan yang lebih dari yang diharapkan guna mencapai tujuan yang diinginkan”.
Berhasil tidaknya suatu organisasi di tentukan oleh kepemimpinan, karena kedudukan pemimpin sebagai penanggungjawab terhadap pelaksaan pekerjaan dalam sebuah oraganisasi. Kesuksesan sebuah organisasi merupakan keberhasilan seorang pemimpin mempengaruhi orang lain untuk menggerakan atau menjalankan visinya, selain itu adanya koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahanya.

Kepemimpinan transfomasioanl mempunyai kaitan erat dengan motivasi karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan , selain itu bagaimana menciptakan motivasi untuk bawahnnya maupun pimpinan itu sendiri. Maka kepemimpinan  adalah aktivitas untuk mempengaruhi pengikutnya guna mencapai tujuan organisasi.  Kepemimpinan transformasional yaitu pemimpin yang mencurahkan perhatianya kepada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bawahanya dan kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikutnya dengan cara memberikan semangat dan dorongan untuk mencapai tujuanya (Stephen P.Robbins,2007:473)

No comments:

Post a Comment