motivasi
peserta didik adalah salah satu tolak ukur menetukan keberhasilan dalam
pembelajaran. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Tidak adanya aktivitas belajar tentu akan
berdampak terhadap tujuan pembelajaran. Apabila tujuan pembelajaran tidak
tercapai, mencerminkan kegagalan yang dilakukan pendidik. Untuk itu, pendidik
perlu menciptakan strategi yang tepat dalam memotivasi belajar peserta didik
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi
sebagai alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik, alat untuk
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem
pembelajaran yang bermakna. Oemar Hamalik (2002) secara umum menyebutkan tiga
fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat (sebagai penggerak)
yang merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang
hendak dicapai sehingga dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan
perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Pupuh Fathurohman dan M. Sobry Suntikno (2010) menyatakan
ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang
guru menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
kepada siswa. Makin jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin
besar juga motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.
2. Memberikan hadiah (reward)
Memberikan hadiah kepada peserta didik yang berprestasi. Hal
ini akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di
samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa
mengejar peserta didik yang berprestasi.
3. Memunculkan saingan atau kompetensi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4. Memberikan pujian
Memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang
berprestasi sudah sepantasnya dilakukan oleh guru yang bersifat membangun.
5. Memberikan hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan
saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar
peserta didik tersebut mau mengubah diri dan beruaha memacu motivasi
belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk
belajar
Kegiatan yang dilakukan guru adalah memberikan perhatian
maksimal kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin
yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.
8. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik
secara individual maupun komunal (kelompok)
9. Menggunakan metode yang bervariasi
Dalam pembelajaran, metode konvensional harus sudah ditinggalkan guru
karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan
metode yang tepat/bervariasi dalam memberdayakan kompetensi peserta didik.
10. Menggunakan media yang baik serta harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
No comments:
Post a Comment