A.
Teknik Komunikasi Lisan
Seorang petugas
humas harus mempunyai keterampilan dan kemampuan berkomunikasi secara lisan,
terutama yang dilakukan berhadapan dengan orang banyak. Bagi seorang praktisi
humas, komunikasi lisan akan digunakan di berbagai kesempatan ketika organisasi
mengadakan berbagai acara yang menghadirkan public relation langsung dalam
pertemuan dengan berbagai komunitas, pertemuan dengan karyawan, pertemuan dengan
para agen, konumen dan sebagainya. Seorang praktisi humas harus mampu
menyajikan informasi yang menarik, jelas, dan efektif kepada public. Pada saat
yang sama ia juga harus mampu mendengar respons public terhadap apa yang sudah
disampaikannya sehingga dengan cepat dapat melakukan perbaikan terhadap pesan
yang disampaikannya.[1]
Teknik
komunikasi lisan di antaranya adalah melakukan presentasi untuk berbagi
kesempatan kepada berbagai public, seperti presentasi pada karyawan, warga
komunitas, konsumen, aparat pemerintah, pemegang saham, para wartawan, dan
sebagainya.
Dalam
mempersiapkan presentasi, seorang praktisi humas perlu mempertimbangkan tiga
hal utama, yakni khalayak atau audiens, tujuan atau maksud presentasi dan pesan
yang akan disampaikan dalam presentasi. Oleh karena itu, analisis profil
khalayak perlu dilakukan dari segi demografi psikografi, dan kepentingan
khalayak.
a. Analisis audiens
kemampuan seoran praktisi dalam mengenali khalayak
yang akan mengikuti presentasi merupakan kunci sukses dari sebuah presentasi
yang ditentukan. Pertanyaan awal yang perlu diajukan oleh siapa mereka. Lebih
lanjutnya dapat menggunakan berbagai variable yang meliputi demografi dan
psikografi khalayak. Factor demografi meliputi agama, status social, ekonomi,
pekerjaan, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Factor psikografi khalayak
meliputi sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan yang mereka anut.
Adler dan Elmost (1996) member saran agar mengajukan
beberapa pertanyaan tentang anggota khalayak yang akan mengikuti presentasi[2] :
1. Apa posisi khalayak ?
2. Apa yang menjadi kesukaan mereka secara pribadi ?
3. Karakteristik demografi apa yang paling penting ?
4. Bagaimana dengan ukuran atau besarnya khalayak ?
5. Mengapa mereka hadir ?
6. Apa yang diketahui khalayak ?
7. Bagaimana sikap pendengar ?
b. Tujuan dan maksud organisasi
Secara umum, tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
presentasi sama halnya dengan tujuan komunikasi, yakni sebagai berikut[3] :
1. Member informasi (to inform)
2. Membujuk atau mempengaruhi sikap public (topersuade)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mengarahkan dan member instruksi (to instruct)
c. Pesan yang disampaikan
Dalam menyiapkan presentasi pun, perlu dilihat
terlebih dahulu tujuan dari sebuah presentasi, apakah untuk memberitahu
khalayak sehingga pemahaman khalayak akan meningkat terhadap sebuah subjek,
untk membujuk khalayak sehingga memiliki sikap tertentu terhadap suatu objek,
atau untuk memberi instruksi sehingga khalayak dapat melakukan tindakan seperti
yang diinginkan organisasi.
Agar presentasi
efektif, aspek pesan pun akhirnya harus disusun sedemikian rupa dan disajikan
dengan memanfaatkan berbagai teknik penyampaian pesan serta pemanfaatan
berbagai unsure komunikasi secara maksimal.
[1] I
Gusti Ngurah Putra dan Adam Sukarno, Teknik Hubungan Masyarakat, Banten :
Universitas Terbuka, 2013, hlm. 2.1
[2] I
Gusti Ngurah Putra dan Adam Sukarno, Teknik Hubungan Masyarakat, Banten :
Universitas Terbuka, 2013, hlm. 2.6
[3] I
Gusti Ngurah Putra dan Adam Sukarno, Teknik Hubungan Masyarakat, Banten :
Universitas Terbuka, 2013, hlm. 2.7
No comments:
Post a Comment