Tugas utama seorang pelajar adalah belajar. Oleh karena itu, sudah seharusnya pelajar
memandang bahwa kegiatan belajar merupakan hal yang sangat penting untuk
dikedepankan. Dan menjauhkan diri dari
sifat malas dalam belajar adalah wajib.
Pelajar yang sadar betul akan tugas utamanya, tentu
menginginkan kegiatan belajar yang dilakukan berujung sukses. Namun demikian, sebagian pelajar mungkin
belum mengetahui trik atau menemui kesulitan untuk bisa sukses dalam
belajar. Belajar yang sukses membutuhkan
metode yang tepat. Oleh karena itu,
uraian berikut ini barangkali dapat membantu para pelajar suatu metode yang
tepat agar dapat meraih sukses dalam belajar.
Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan
keterampilan. Adapun metode adalah cara
atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. So, apa saja metode yang perlu diketahui
pelajar agar belajarnya sukses? Yuk kita
cermati poin-poin dan penjelasan berikut ini!
a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
Jadwal
adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang
setiap harinya. Agar belajar berjalan
dengan baik dan berhasil seorang siswa memerlukan jadwal yang baik untuk
kemudian dilaksanakan dengan teratur/disiplin.
Untuk membuat jadwal yang baik dapat
dilakukan cara-cara sebagai berikut :
1. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk
keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.
Contoh membuat jadwal adalah sebagai
berikut : setiap hari ada 24 jam, 24 jam ini digunakan untuk :
Tidur : ± 8 jam
Makan, mandi, dan olahraga :
± 3 jam
Urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam
Sisanya untuk belajar : ± 11 jam
Waktu 11 jam
ini digunakan untuk belajar disekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan
sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Hari Minggu dapat digunakan rekreasi demi
kesegaran badan yang sudah 6 hari belajar.
Penyusunan jadwal di atas bisa berbeda tergantung dengan situasi dan
kondisi siswa dalam keluarga, yang penting dalam 24 jam satu hari, jangan
sampai tidak ada alokasi untuk belajar di rumah.
2. Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang
tersedia setiap hari.
3. Merencanaan penggunaan belajar itu dengan
cara menetapkan jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus
dipelajari.
4. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat
dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik.
5. Menghemat waktu, setiap siswa wajib
memastikan waktu yang digunakan adalah untuk kegiatan yang bersifat positif. Jangan ragu menolak ajakan kawan mengikuti
kegiatan yang tidak baik.
b. Membaca dan Membuat Catatan
Hampir
sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Membaca adalah alat
belajar. Oleh karena itu, para pelajar
harus suka membaca. Salah satu metode
membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar adalah membaca SQR4 atau Survey
(meninjau), Question (mengajukan pertanyaan), Read (membaca),
Recite (menghafal), Write (menulis) dan Review (mengingat
kembali).
Sebelum
membaca sebuah buku, pelajar perlu terlebih dahulu meninjau/menyelidiki gambaran
isi buku yang akan dibaca. Ini dapat
dilakukan dengan membaca ringkasan isi buku yang umumnya ditulis di sampul
belakang buku. Selanjutnya mencoba untuk
mengajukan pertanyaan, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca,
sesudah itu barulah membaca. Pada saat
membaca, biasakan kita menyediakan pulpen dan notebook atau pulpen
saja. Saat sedang membaca, isi materi
pada buku yang dianggap penting dapat kita tulis di notebook atau cukup
diberi tanda (garis bawah misalnya). Selain itu perlu juga adanya
catatan-catatan baik di buku tersendiri
atau pada buku bacaan (pada sisi kanan atau kiri halaman yang tidak
ditulisi). Membaca haruslah dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan berkonsentrasi penuh untuk memperoleh hasil yang
sebanyak-banyaknya.
Sesudah
membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan (dengan bermakna) pokok-pokok yang penting-penting, terus
mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa
yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan baik yang dibuat
sendiri atau yang ada dalam buku.
Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan
yang sudah dipelajari.
Agar siswa
dapat membaca dengan efisien diperlukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, antara
lain memperhatikan kesehatan membaca.
Kesehatan membaca penting artinya demi keberlangsungan membaca. Kesehatan membaca meliputi : memejamkan mata
atau memandang jauh sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihatan jelas
dengan sinar yang terang, tak silau/ada bayang pada buku, jarak mata dengan
buku ± 25 – 30 cm, membaca pada meja belajar dan istirahat sesudah membaca ± 1
sampai 2 jam. Selain kesehatan membaca,
kebiasaan yang laian adalah, adanya jadwal, membuat tanda-tanda/catatan-catatan,
memanfaatkan perpustakaan karena perpustakaan adalah sumber buku yang akan
melengkapi buku-buku pribadi seseorang, selanjutnya membaca sungguh-sungguh
semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya,
dan membaca dengan konsentrasi penuh.
Selain
kebiasaan baik, ada juga kebiasaan belajar yang jelek/buruk, kebiasaan itu
antara lain : membaca sambil menggerakkan bibir/bersuara, dengan menunjuk kata
yang dibaca, mundur kembali.mengulang-ulang, melihat satu kata demi satu kata,
sambil tiduran, sambil makan-makanan kecil, sambil ngobrol, sambil mendengarkan
siaran radio atau TV dengan suara keras, sambil melamun, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan itu perlu segera
dtinggalkan dan diganti dengan kebiasaan baik.
c. Mengulangi Bahan Pelajaran
Mengulangi
besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan (review)
“bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan” akan tetap tertanam
dalam otak seseorang. Mengulang dapat
secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah
mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat
ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat
dari mempelajari soal jawab yang pernah dibuatnya. Agar dapat mengulang dengan baik perlu
disediakan waktu untuk mengulang dan
menggunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk menghafal dengan bermakna dan
memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh.
Agar dapat
menghafal bahan dengan baik pelajar perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar
2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan
yang dihafal
3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu
menghafal
4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi
badan yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus
dihafal
d. Konsentrasi
Konsentrasi
adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan. Dalam
belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran
dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
Kemampuan
untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya
ada pada setiap orang hanya besar atau kecilnya kemampuan itu
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh
keadaan orang tersebut, lingkungan dan latihan/pengalaman. Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang
bisa dilatih, jadi bukan bakat/pembawaan.
Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan
hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang
dihadapi/dipelajari serta yang ada hubungannya saja.
Konsentrasi
besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika
seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia,
karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya saja. Seseorang yang dapat
belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan
kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini
mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar.
Dalam
kenyataan seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini
disebabkan : kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu
oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang semrawut, cuaca buruk dan
lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/masalah-masalah kesehatan (jiwa
dan raga) yang terganggu (badan lemah), bosan terhadap pelajaran/sekolah dan
lain-lain.
Selanjutnya
agar dapat berkonsentrasi dengan baik (untuk mengembangkan kemampuan
konsentrasi lebih baik) diperlukan usaha sebagai berikut : menumbuhkan minat
dan motivasi yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran (tidak ada mata
pelajaran di sekolah yang tidak berguna, semua berguna untuk masa depan kita
hanya saja belum kita ketahui sepenuhnya), ada tempat belajar tertentu dengan
meja belajar yang bersih dan rapi, menjaga kesehatan dan memperhatikan
kelelahan, menyelesaikan soal/masalah-masalah yang mengganggu dan bertekad
untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali belajar.
Bagi pelajar
yang sudah biasa berkonsentrasi belajar di mana dan kapan saja mungkin tidak
menjadi persoalan, namun bagi yang masih sulit berkonsentrasi dalam belajar
tidak ada salahnya untuk tidak menyerah dalam berusaha, karena kemampuan
berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasil dalam belajar.
e. Mengerjakan Tugas
Selain
membaca sebagai alat belajar, mengerjakan tugas (berupa pengerjaan tes/ulangan
atau ujian yang diberikan guru, membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada
dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri) juga merupakan kegiatan
belajar. Mengerjakan tugas akan
mempengaruhi hasil belajar.
Oleh karena
itu, berhasil dalam belajar erat juga kaitannya dengan mengerjakan tugas
sebaik-baiknya. Agar dapat mengerjakan
tugas sebaik-baiknya, berikut ini beberapa petunjuk yang dapat dipakai pelajar
yaitu :
1. Menyiapkan peralatan dan buku-buku yang diperlukan.
2. Menetapkan waktu yang diperlukan. Ini penting, supaya pada saat mengerjakan
tugas, pelajar tertuju penuh pada tugasnya dan bukan pada hal-hal yang lain
sebelum tugasnya selesai.
3. Membaca petunjuknya dengan baik, jika soal
itu bukan buatan sendiri.
4. Membaca soal satu demi satu dari nomor satu
sampai nomor terakhir.
5. Mengerjakan tugas dapat dilakukan dari poin
yang paling mudah dulu, baru nomor yang lain dari nomor yang agak mudah sampai
yang terakhir.
6. Jika mengalami kesulitan dalam
mengerjakannya, bisa melihat catatan/buku pegangan/ringkasan untuk mendapatkan
tuntunan, bisa juga meminta petunjuk kepada orang lain misalnya kepada
kakak/orangtua.
7. Pastikan tugas dikerjakan dengan baik. Jika tugas berupa soal-soal, pastikan semua
sudah dikerjakan dan tidak ada yang tinggal.
Sekiranya soal yang ditinggalkan adalah soal yang sulit dan belum
menemukan jawabannya saat itu, soal tersebut dapat didiskusikan dengan
teman-teman atau kepada guru yang bersangkutan sebelum tugas tersebut
dikumpulkan.
Uraian di atas barangkali belum sepenuhnya
menjawab persoalan belajar yang dihadapi pelajar, namun setidaknya dengan
penjelasan tersebut dapat membantu pelajar mendapatkan metode yang tepat agar
dapat sukses dalam belajar. Semoga! (Diikutip
dari buku “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi” karya Drs. Slameto,
2010 dan diolah seperlunya).
No comments:
Post a Comment