Tuesday, March 14, 2017

Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Pendidikan Pada Masa Kedudukan Jepang.

Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Pendidikan Pada Masa Kedudukan Jepang.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas individu
Mata Kuliah: politik dan kebijakan pendidikan
Dosen Pengampu : prof. assegaf

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: E:\Photo and Picture\logo-logo\logo kampus\logo uin.jpg

Disusun oleh:
Muhamad Latif Basafi (13490008)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015/2016

Daftar isi
halaman judul.                                                                                                                         1
daftar isi                                                                                                                                  2
pembahasan                                                                                                                             3
Pendidikan Pada Zaman Kolonial Belanda.                                                                            4
a.       Zaman VOC “ VERENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE”.                                       4
b.      Kurikulum danjenjang pendidikan sekolah pada masa VOC.                                                 5
Pendidikan Masa Kedudkan Jepang sebelum proklamasi.                                                      5
1.      System persekolahan.                                                                                                              6
Kesimpulan                                                                                                                              7
Daftar Pustaka                                                                                                                          8












Pembahasan
A.    Pendidikan Pada Zaman Kolonial Belanda.
Politik pendidikan bukan hanya suatu bagian dari polotik colonial akan tetapi menurut brugmans, merupakan inti politik colonial. Luas dan jenis pendidikan yang di sedekiakan oleh pemerintah belanda bagi anak-anak Indonesia banyak di tentukan oleh tujuan-tujuan politik belanda yang terutama di pengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomis.[1]
1.      Zaman VOC “ VERENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE”.
Kegiatan gerja merupakan sebagian dari kegiatan VOC secara menyeluruh dalam rangka aktivitas komersialnya.pendidikan untuk Indonesia pada jaman belanda hanya untuk memberikan bangsa indonesia mengetahui indinesia dan juga sebagai pembantu VC untuk mlancarkan tugasnya.karena yang memberikan pengajaran dan pendidikan adalah orang-orang dari kalangan gereja, sudah tidak heran bahwa dasar dari pendidikan jaman VOC adalah agama nasrani protestan.[2]kegiatn pendidikan yang di lakukan oleh VOC terutama di pusatkan di bagiuan timur Indonesia dimana agama kathotik sudah berakar di Batavia (Jakarta),pusat administrasi colonial.pada tahun 1607 didirikan sekolah pertama di amabon, karena pada saat itu belum ada anak belanda. Tujuan utamanya adalah rupanya untuk melenyapkan agama katholik dengan menyebarkan agama protestan,calvinisme. Jumlah sekolah cepat bertambah pada tahun 1632 telah ada 16 sekolah di amabon, pada tahun 1645 jumlah seklah meningkat menjadi 33 dengan jumlah murid 1300. [3]Semenjak permulaan di abad 20, di permukaan bumi khususnya Indonesia terdapat perkembangan dan pembaharuan, khususnya khususnya di bidang politik, ekonomi, dan idiil.[4]
Jangkauan wilayah pendidikan VOC pada mula dating keindonesia mereka menuju langsung kepada sumber-sumber kekayaan bagi pasar dunia, yaitu ternate dan tidoresaling bermusuhan dan di peralat oleh orang orang portugis dan spanyol.setelah orang-orang portugis berhasil di usir oleh orang-orang belanda, sehingga VOC brhasil mengambil alih wilayah dari pulau ambon sampai wilayah Sulawesi utara kepulauan singir talauddalam bidang pendidikan VOC selain mengambil alih bekas lembaga-lembaga pendidikan VOC juga mendidrikan sekolah-sekolah baru sesuaipula dengan portugis yang dalam penguasaanhya atas suatu wilayah berusaha pula untuk mengkristenkan penduduknya, hanya bedanya dari orang portugis di sini  menyebarkan agama rhoma-khatolik dan VOC menyebarkan Kristen protestan.menurut laporan pada tahun 1695mengenai guru, sekolah dan murid, sebagai berikut :
JUMLAH GURU, SEKOLAH, DAN MURID
     No. Lokasi
Guru
sekolah
murid
1.      Ternate
2.      Makyan
3.      Batsyan
4.      Celebes
5.      Tagulanda
6.      Ajauw (kep.sangir)
7.      Sangir
8.      P. Cibruwang (kaburuang = kaburuan) di kep. talaud
5
1
1
7
3
4
12
1
2
1
1
6
2
4
11
2
54
12
12
220
148
163
319
29
Jumlah di 8 pulau
34
29
1057

Selain itu juga di luar pulau ambon,
1.      Jakarta (batavia)                                  639 murid
2.      Pantai utara pulau jawa                       327 miurid
3.      Ujung pandang makasar                     50   murid
4.      Timor                                                   593 murid
5.      Pantai barat sumetera                          37   murid
6.      Cirebon                                               6    murid
7.      Banten                                                 5    murid.[5]
Pada abad ke-18 perkembangan menurun pada saatitu agama katolik dan orang belanda tidak mempunyai hasrat sedikitpun untuk mempengaruhi orang islam manjadi Kristen. Sekolah pertama di Jakarta(batavia) di buka pada tahun 1630 untuk mendidik anak belanda dan jawa agar menjadi pekerja yang kompeten pada VOC.[6]
2.      Kurikulum danjenjang pendidikan sekolah pada masa VOC.
a.       Pendidikan dasar.
Pada kelas  ini di berikan pelajaran membaca, menulis, pelajaran agama, berhitung, dan menheja kata-kata.
b.      Sekolah latin.
Sesuai dengan namanya selain bahasa belanda bahsa latin merupakan mata pelajaran utama di berikan setiap hari pada pagi hari antara 6.30 -8, 9-11, dan jam siang 2-4 kecuali hari rabo dan sabtu di berikan pelajaran agama.
c.       Seminarium theologicum.
Syarat penerimaannya anak berusia 8-12 tahun dan di asramakan,jam pelajaran 6.30-11 siang dan siang jam 3-5 sore.sekolah di bagi 4 kelas, pada kelas 1 di berika pelajaran membaca dan menulis bahasa belanda, melayu, portugis, dan dasar-dasar agama Kristen. Kelas 2 di tambah bahasa latin, kelas 3 di tambah bahasa yunani dan yahudi, filsafat, sejarah, ilmu purbakala, dan lain-lain. Kelas 4 di perdalam oleh kepala sekolah sendiri.
d.      Akademi pelayaran.syatar penerimaannya dalah siswa berumur 12-14 tahun dan beragama Kristen protestan. Alam seminggu ada 4 hari belajar jam 7-8 dengan mata pelajaran matematika dan berhitung, 8-9 bahasa latin dan bahasa timur (melayu,Malabar, dan persia) jam 9-11 navigasi dan menulis, 11-12 menggambar, jam 2-3 menulis berhitung dan matematika, jam 3-5 navigasihari rabu dan sabtu di gunakan untuk pelajaran agama, naikkuda, dan berdansa.selama masih pendidikan taruna tidak boleh menggunakan bahasa melayu.
e.       Sekolah cina.
VOC tidak banyak ikut campur masalah kurikulum dengan sekolah cina yang di selenggarakan oleh pihak swasta masyarakat orang-orang cina sendiri, bahkan sampai kegiatan beribadah rang-orang cina sendiri.[7]
B.     Pendidikan Masa Kedudukan Jepang sebelum proklamasi.
Tujuan pendidikan poada masa kedudukan jepang tidaklah banyak dapat di kemukakanmemenangkan perang adalah tujuan utama. Angkatan perang jepang sedidkit memberikan perhatian terhadap pendidikan namun demikian hasilnya sangat luar biasa di kemudian hari, dengan halini penggunaan bahasa indonesiamenjadi bahasa pengantar resmi baik di kantor-kantor maupun di sekolah-sekolah. Bangsa belanda di usir dan di tawan, sedangkan bahasa belanda sama sekali di larang. Bahasa jepang menjadi bahasa kedua.
Kongkritnya tujuan pendidikan pada jaman jepang di Indonesia adalah menyediakan tenaga-tenaga Cuma-Cuma (Romusha) dan prajurit-prajurit untuk membantu peperangan bagi kepentingan jepang.
1.      System persekolahan.
System persekolahan di jaman kedudukan jepang banyak mengaami perubahan karena banyak sistem penggolongan sejak jaman jepang bahasa dan istilah-istilah mulai di pergunakan di sekolah-sekolah an lembaga pendidikan.sekolah dasar waktu itu di berubah menjadi sekolah rakyat(kokumin gakko), terbuka untuk umum lama pendidikan selama enam tahun. Sebagai kelanjutannya adalah sekolah menengah pertama (shot chu gakko) dan selanjutnya adalah sekolah menegah tinggi (koto chu gakko). Lama pendidikan 3 tahun untuk SMP dan 3 tahun untuk SMT.
Sekolah kejuruan menngah yang ada ialah sekolah pertukangan(kogyo gako) dan sekolah tekhnik mengah (kogyo semon gakko)sedangkan sekolah hokum dan MOSVIA di tiadakan, pada jaman jepang didirikan sekolahpelayaran dan sekolah pelayaran tinggi. Di samping itu juga ada sekolah pertanian (nogyo gakko) di tasik Malaya  dan malang lama belajarnya ialah 3 tahun. Sedangkan perguran tinggi semua di tutup, tetapi masih ada ialah sekolah tinggi kedokteran (ika dai gakko) di Jakarta dan sekolah tekhnik tinggi (kogyo dai gakko) di bandung kalo MOSVIA di tutup, sebaliknya jepang membuka perguaruan tinggi pamong praja (kenkoku gakuin) di Jakarta dan sekolah tinggi kedokteran hewan di bogor.[8]



kesimpulan
perkembangan pendidikan pada masa belanda ialah sebagaio berikut.
JUMLAH GURU, SEKOLAH, DAN MURID
     No. Lokasi
Guru
sekolah
murid
9.      Ternate
10.  Makyan
11.  Batsyan
12.  Celebes
13.  Tagulanda
14.  Ajauw (kep.sangir)
15.  Sangir
16.  P. Cibruwang (kaburuang = kaburuan) di kep. talaud
5
1
1
7
3
4
12
1
2
1
1
6
2
4
11
2
54
12
12
220
148
163
319
29
Jumlah di 8 pulau
34
29
1057

Selain itu juga di luar pulau ambon,
8.      Jakarta (batavia)                                  639 murid
9.      Pantai utara pulau jawa                       327 miurid
10.  Ujung pandang makasar                     50   murid
11.  Timor                                                   593 murid
12.  Pantai barat sumetera                          37   murid
13.  Cirebon                                               6    murid
14.  Banten                                                 5    murid.
Sedangkan pada kedudukan jepang System persekolahan di jaman kedudukan jepang banyak mengaami perubahan karena banyak sistem penggolongan sejak jaman jepang bahasa dan istilah-istilah mulai di pergunakan di sekolah-sekolah an lembaga pendidikan.sekolah dasar waktu itu di berubah menjadi sekolah rakyat(kokumin gakko), terbuka untuk umum lama pendidikan selama enam tahun. Sebagai kelanjutannya adalah sekolah menengah pertama (shot chu gakko) dan selanjutnya adalah sekolah menegah tinggi (koto chu gakko). Lama pendidikan 3 tahun untuk SMP dan 3 tahun untuk SMT.
Daftar Pustaka
S. Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung, 1983),hal. 3

Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.77-78
Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia (Jakarta : PN balai pustaka, 1986), hal.79-85



[1] S. Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung, 1983),hal. 3
[2] Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.77-78
[3] S. Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung, 1983),hal. 4
[4] Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia. (PN Balai Pustaka, 1976) hal.23
[5] Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.78-80
[6] S. Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung, 1983),hal. 4
[7] Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia (Jakarta : PN balai pustaka, 1986), hal.79-85

[8] Ibid, hal.136-139

No comments:

Post a Comment