Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda Dan
Pendidikan Pada Masa Kedudukan Jepang.
Proposal ini disusun untuk memenuhi
tugas individu
Mata Kuliah: politik dan kebijakan pendidikan
Mata Kuliah: politik dan kebijakan pendidikan
Dosen Pengampu : prof. assegaf
Disusun
oleh:
Muhamad
Latif Basafi (13490008)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015/2016
Daftar isi
halaman judul. 1
daftar isi 2
pembahasan 3
Pendidikan
Pada Zaman Kolonial Belanda. 4
a. Zaman
VOC “ VERENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE”. 4
b. Kurikulum
danjenjang pendidikan sekolah pada masa VOC. 5
Pendidikan
Masa Kedudkan Jepang sebelum proklamasi. 5
1. System
persekolahan. 6
Kesimpulan
7
Daftar
Pustaka 8
Pembahasan
A.
Pendidikan
Pada Zaman Kolonial Belanda.
Politik
pendidikan bukan hanya suatu bagian dari polotik colonial akan tetapi menurut
brugmans, merupakan inti politik colonial. Luas dan jenis pendidikan yang di
sedekiakan oleh pemerintah belanda bagi anak-anak Indonesia banyak di tentukan
oleh tujuan-tujuan politik belanda yang terutama di pengaruhi oleh
pertimbangan-pertimbangan ekonomis.[1]
1. Zaman
VOC “ VERENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE”.
Kegiatan
gerja merupakan sebagian dari kegiatan VOC secara menyeluruh dalam rangka
aktivitas komersialnya.pendidikan untuk Indonesia pada jaman belanda hanya
untuk memberikan bangsa indonesia mengetahui indinesia dan juga sebagai
pembantu VC untuk mlancarkan tugasnya.karena yang memberikan pengajaran dan pendidikan
adalah orang-orang dari kalangan gereja, sudah tidak heran bahwa dasar dari
pendidikan jaman VOC adalah agama nasrani protestan.[2]kegiatn
pendidikan yang di lakukan oleh VOC terutama di pusatkan di bagiuan timur
Indonesia dimana agama kathotik sudah berakar di Batavia (Jakarta),pusat
administrasi colonial.pada tahun 1607 didirikan sekolah pertama di amabon,
karena pada saat itu belum ada anak belanda. Tujuan utamanya adalah rupanya
untuk melenyapkan agama katholik dengan menyebarkan agama protestan,calvinisme.
Jumlah sekolah cepat bertambah pada tahun 1632 telah ada 16 sekolah di amabon,
pada tahun 1645 jumlah seklah meningkat menjadi 33 dengan jumlah murid 1300. [3]Semenjak
permulaan di abad 20, di permukaan bumi khususnya Indonesia terdapat perkembangan
dan pembaharuan, khususnya khususnya di bidang politik, ekonomi, dan idiil.[4]
Jangkauan
wilayah pendidikan VOC pada mula dating keindonesia mereka menuju langsung
kepada sumber-sumber kekayaan bagi pasar dunia, yaitu ternate dan tidoresaling
bermusuhan dan di peralat oleh orang orang portugis dan spanyol.setelah
orang-orang portugis berhasil di usir oleh orang-orang belanda, sehingga VOC
brhasil mengambil alih wilayah dari pulau ambon sampai wilayah Sulawesi utara
kepulauan singir talauddalam bidang pendidikan VOC selain mengambil alih bekas
lembaga-lembaga pendidikan VOC juga mendidrikan sekolah-sekolah baru sesuaipula
dengan portugis yang dalam penguasaanhya atas suatu wilayah berusaha pula untuk
mengkristenkan penduduknya, hanya bedanya dari orang portugis di sini menyebarkan agama rhoma-khatolik dan VOC
menyebarkan Kristen protestan.menurut laporan pada tahun 1695mengenai guru,
sekolah dan murid, sebagai berikut :
JUMLAH GURU, SEKOLAH, DAN MURID
No. Lokasi
|
Guru
|
sekolah
|
murid
|
1.
Ternate
2.
Makyan
3.
Batsyan
4.
Celebes
5.
Tagulanda
6.
Ajauw (kep.sangir)
7.
Sangir
8.
P. Cibruwang (kaburuang =
kaburuan) di kep. talaud
|
5
1
1
7
3
4
12
1
|
2
1
1
6
2
4
11
2
|
54
12
12
220
148
163
319
29
|
Jumlah di 8 pulau
|
34
|
29
|
1057
|
Selain
itu juga di luar pulau ambon,
1.
Jakarta (batavia) 639 murid
2.
Pantai utara pulau jawa 327 miurid
3.
Ujung pandang makasar 50 murid
4.
Timor 593
murid
5.
Pantai barat sumetera 37 murid
6.
Cirebon 6 murid
7.
Banten 5 murid.[5]
Pada
abad ke-18 perkembangan menurun pada saatitu agama katolik dan orang belanda
tidak mempunyai hasrat sedikitpun untuk mempengaruhi orang islam manjadi
Kristen. Sekolah pertama di Jakarta(batavia) di buka pada tahun 1630 untuk
mendidik anak belanda dan jawa agar menjadi pekerja yang kompeten pada VOC.[6]
2. Kurikulum
danjenjang pendidikan sekolah pada masa VOC.
a. Pendidikan
dasar.
Pada
kelas ini di berikan pelajaran membaca,
menulis, pelajaran agama, berhitung, dan menheja kata-kata.
b. Sekolah
latin.
Sesuai
dengan namanya selain bahasa belanda bahsa latin merupakan mata pelajaran utama
di berikan setiap hari pada pagi hari antara 6.30 -8, 9-11, dan jam siang 2-4
kecuali hari rabo dan sabtu di berikan pelajaran agama.
c. Seminarium
theologicum.
Syarat
penerimaannya anak berusia 8-12 tahun dan di asramakan,jam pelajaran 6.30-11
siang dan siang jam 3-5 sore.sekolah di bagi 4 kelas, pada kelas 1 di berika
pelajaran membaca dan menulis bahasa belanda, melayu, portugis, dan dasar-dasar
agama Kristen. Kelas 2 di tambah bahasa latin, kelas 3 di tambah bahasa yunani
dan yahudi, filsafat, sejarah, ilmu purbakala, dan lain-lain. Kelas 4 di
perdalam oleh kepala sekolah sendiri.
d. Akademi
pelayaran.syatar penerimaannya dalah siswa berumur 12-14 tahun dan beragama
Kristen protestan. Alam seminggu ada 4 hari belajar jam 7-8 dengan mata
pelajaran matematika dan berhitung, 8-9 bahasa latin dan bahasa timur
(melayu,Malabar, dan persia) jam 9-11 navigasi dan menulis, 11-12 menggambar,
jam 2-3 menulis berhitung dan matematika, jam 3-5 navigasihari rabu dan sabtu
di gunakan untuk pelajaran agama, naikkuda, dan berdansa.selama masih
pendidikan taruna tidak boleh menggunakan bahasa melayu.
e. Sekolah
cina.
VOC
tidak banyak ikut campur masalah kurikulum dengan sekolah cina yang di
selenggarakan oleh pihak swasta masyarakat orang-orang cina sendiri, bahkan
sampai kegiatan beribadah rang-orang cina sendiri.[7]
B.
Pendidikan
Masa Kedudukan Jepang sebelum proklamasi.
Tujuan
pendidikan poada masa kedudukan jepang tidaklah banyak dapat di
kemukakanmemenangkan perang adalah tujuan utama. Angkatan perang jepang
sedidkit memberikan perhatian terhadap pendidikan namun demikian hasilnya
sangat luar biasa di kemudian hari, dengan halini penggunaan bahasa
indonesiamenjadi bahasa pengantar resmi baik di kantor-kantor maupun di
sekolah-sekolah. Bangsa belanda di usir dan di tawan, sedangkan bahasa belanda
sama sekali di larang. Bahasa jepang menjadi bahasa kedua.
Kongkritnya
tujuan pendidikan pada jaman jepang di Indonesia adalah menyediakan
tenaga-tenaga Cuma-Cuma (Romusha) dan prajurit-prajurit untuk membantu
peperangan bagi kepentingan jepang.
1. System
persekolahan.
System
persekolahan di jaman kedudukan jepang banyak mengaami perubahan karena banyak
sistem penggolongan sejak jaman jepang bahasa dan istilah-istilah mulai di
pergunakan di sekolah-sekolah an lembaga pendidikan.sekolah dasar waktu itu di
berubah menjadi sekolah rakyat(kokumin gakko), terbuka untuk umum lama
pendidikan selama enam tahun. Sebagai kelanjutannya adalah sekolah menengah
pertama (shot chu gakko) dan selanjutnya adalah sekolah menegah tinggi (koto
chu gakko). Lama pendidikan 3 tahun untuk SMP dan 3 tahun untuk SMT.
Sekolah
kejuruan menngah yang ada ialah sekolah pertukangan(kogyo gako) dan sekolah
tekhnik mengah (kogyo semon gakko)sedangkan sekolah hokum dan MOSVIA di
tiadakan, pada jaman jepang didirikan sekolahpelayaran dan sekolah pelayaran
tinggi. Di samping itu juga ada sekolah pertanian (nogyo gakko) di tasik
Malaya dan malang lama belajarnya ialah
3 tahun. Sedangkan perguran tinggi semua di tutup, tetapi masih ada ialah
sekolah tinggi kedokteran (ika dai gakko) di Jakarta dan sekolah tekhnik tinggi
(kogyo dai gakko) di bandung kalo MOSVIA di tutup, sebaliknya jepang membuka
perguaruan tinggi pamong praja (kenkoku gakuin) di Jakarta dan sekolah tinggi
kedokteran hewan di bogor.[8]
kesimpulan
perkembangan
pendidikan pada masa belanda ialah sebagaio berikut.
JUMLAH GURU, SEKOLAH, DAN MURID
No. Lokasi
|
Guru
|
sekolah
|
murid
|
9.
Ternate
10.
Makyan
11.
Batsyan
12.
Celebes
13.
Tagulanda
14.
Ajauw (kep.sangir)
15.
Sangir
16.
P. Cibruwang (kaburuang =
kaburuan) di kep. talaud
|
5
1
1
7
3
4
12
1
|
2
1
1
6
2
4
11
2
|
54
12
12
220
148
163
319
29
|
Jumlah di 8 pulau
|
34
|
29
|
1057
|
Selain
itu juga di luar pulau ambon,
8.
Jakarta (batavia) 639 murid
9.
Pantai utara pulau jawa 327 miurid
10.
Ujung pandang makasar 50 murid
11.
Timor 593
murid
12.
Pantai barat sumetera 37 murid
13.
Cirebon 6 murid
14.
Banten 5 murid.
Sedangkan
pada kedudukan jepang System persekolahan di jaman kedudukan jepang banyak
mengaami perubahan karena banyak sistem penggolongan sejak jaman jepang bahasa
dan istilah-istilah mulai di pergunakan di sekolah-sekolah an lembaga
pendidikan.sekolah dasar waktu itu di berubah menjadi sekolah rakyat(kokumin
gakko), terbuka untuk umum lama pendidikan selama enam tahun. Sebagai kelanjutannya
adalah sekolah menengah pertama (shot chu gakko) dan selanjutnya adalah sekolah
menegah tinggi (koto chu gakko). Lama pendidikan 3 tahun untuk SMP dan 3 tahun
untuk SMT.
Daftar
Pustaka
S.
Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di
Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung, 1983),hal. 3
Departemen
pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di
Indonesia dari jaman ke jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.77-78
Departemen
pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di
Indonesia (Jakarta : PN balai pustaka, 1986), hal.79-85
[1] S.
Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung,
1983),hal. 3
[2]
Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari jaman ke
jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.77-78
[3] S.
Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung,
1983),hal. 4
[4] Departemen
pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia. (PN Balai Pustaka, 1976)
hal.23
[5]
Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari jaman ke
jaman (Jakarta : balai pustaka, 1986), hal.78-80
[6] S.
Nasution, M.A.,Sejarah Pendidikan di Indonesia. (Bandung : Jemmars Bandung,
1983),hal. 4
[7]
Departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan di Indonesia (Jakarta : PN balai
pustaka, 1986), hal.79-85
[8]
Ibid, hal.136-139
No comments:
Post a Comment