Pendidikan Multikultural dalam Lingkungan Sekolah
Sekolah memiliki peranan penting untuk pembentukan
sikap, perilaku sosial, dan bersosialisasi dalam masyarakat sekolah. Pendidikan
multicultural sangat berperan penting dalam lingkungan sekolah bebagai tujuan
untuk hidup rukun damai dan tidak adanya pembedaan antar sesama dalam
lingkungan sekolah, karena pada kodratnya semua manusia lahir dalam keadaan
fitrah hanya perbedaaan tersebut tampak dari daerah suku rasa dan lainnya yang
membuat identitas berbeda dalam hidup bersosial. Peranan ini sebagai implementasi
pembentuk masyarakat yang multicultural salah satunya adalah system pendidikan
sekolah, peran lembaga pendidikan sangat penting tekhusus pembelajaran yang di
terapkan oleh guru dalam proses pembelajaran dan bersosial. Keberhasilan dalam
multicultural akan terlihat dari cerminan perilaku siswa dalam kesehariannya di
lingkungan sekolah ataupun bermasyarakat yang terbentuk dari kepribadian siswa
oleh berbagai faktor sosialnya, faktor terpenting dalam proses sosialisasi
adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dengan baik, kepuasan untuk mencapai
prestasi pribadi.
Bila
mana kepribadian sudah terbentuk dari sikap yang di terapkan oleh siswa di
lingkungan sekolah tentunya akan memberikan peranan yang besar pada kehidupan
bermasyarakat kedepan. Lingkungan sekolah menjadi hal paling inti dalam
pembentukan multicultural untuk bersikap, untuk menerapkan sikap multicultural
di sekolah perilaku yang wajib di tujukan oleh guru dlam bersosial adalah
tentang humaniora dan implementasi dari nilai-nilai kemanusiaan. Issue terbesar
peran lembaga pendidikan dalam bersosial dan berbudaya ada;ah apakah guru
mengerti akan multicultural dan bgaimana guru mengimplementasikan multicultural
dalam keseharian bersosial di lingkungan sekolah ?.(Iis Arifudin,2007:2)
Pendidikan multicultural merupakan
respon penting karena memiliki pengaruh yang besar dalam menjaga keutuhan NKRI,
terutama dalam mencetak polulasi di lembaga pendidikan yang mementingkan asas
kemanusiaan, hak-hak dan memiliki kesempatan yang sama dalam hidup bersosial. (Iis
Arifudin,2007:3) kesempatan siswa dalam mengimplementasikan multikultural
terutama dalam bersosial sebagai bagian dalam populasi sangat besar di
lingkungan sekolah, pendidikan yang di berikan oleh guru dalam berperan
memberikan pembelajaran seperti sikap, perilaku, yang di tunjukkan dalam
keseharian di lingkungan sekolah memiliki hal penting dalam perubahan sosial
yang di lakukan oleh siswa. tanpa adanya wujud diskriminasi yang di tunjukkan
guru karena perbedaan baik status sosial, suku, ras, budaya, agama sebagai
wujud implementasi pembelajaran multicultural terhadap siswa. Pembelajaran
multicultural dalam penerapannya oleh struktur sosial akan beperan besar
lingkungan sosial siswa plural tanpa adanya pembedaan kelompok atau
multickultur lainnya. (Iis Arifudin,2007:4) penerapan multi cultural di lakukan
untuk memberikan kebebasan terhadap siswa yang meiliki ide-ide untuk di
kembangkannnya, namun daripada ini tugas pokok seorang guru ikut serta dalam
memonitoring dan memberikan evaluasi terhadap perilaku siswa dalam melakukan
pengembangan ide. (Iis Arifudin,2007:5)
Namun lingkungan sekolah tidak serta
merta menyalahkan guru sebagai factor terbentuknya budaya sosial. Pada intinya
keberhasilan seorang guru dalam menerapkan pendidikan multicultural sebagai upaya
membentuk budaya sosial multicultural di tinjau dari efektifitas peserta didik
untuk belajar dengan situasi yang mereka senangi, bukan malah mematikan
personal lain sebagai akibat apa yang mereka lakukan. Sebagaimana proses
penyampaian pembelajaran yang di lakukan oleh pendidik mampu melakukan dengan
kesetaraan tanpa adanya diskriminasi dengan personal di lingkungan sekolah
sebagai wujud penciptaan situasi yang bersih dari ancaman diskriminasi. (Iis
Arifudin,2007:7)
Sekolah memiliki kewajiban menjalankan
pengajaran multikulturan yang memiliki sosio-kultural. Dengan penerapan
nilai-nilai terdahulu di cetuskan oleh founding
fahter dengan mengangkat humaniora dan sosial-budaya dalam hidup plural di
lingkungan masyarakat secara demokratis. Keberhasilan sekolah bergantung pada
besar kecilnya kesadaran diri siswa dalam lingkungan sekolah. (Laila
Octaviani,2013:116)
1. Bentuk
pengembangan pendidikan multicultural di Indonesia.
Peserta didik merupakan pusat
sasaran pendidikan. Olehkarena itu, pendidik di harapkan mampu menguasai
karakter dasar, latar belakang dan kepribadian peserta didik. Inti pendidikan
multicultural adalah memunculkan sikap peduli peserta didik, memunculkan
kesadaran diri pendidik akan realita banyaknya cultur budaya di Indonesia dan
mengakui adanya kelompok minoritas untuk mendapatkan pengajuan dan tidak
membedakan kelompok dengan mayoritas. Dari cakupan issue yang ada di atas, maka
strategi pendidikan multicultural di sekolah harus mencakup : (1) toleransi,
pendidikan tentang etno-kultural dan kesadaran akan adanya macam agama resmi di
Indonesia yang keseluruhan agama mengajarkan kepada pluralitas adan hidup
bersodial plural.(2) kesadaran untuk tidak bertindak diskriminasi, problem solving, dan langkah kedepan
untuk tindak lanjut yang lebih baik. (3) memiliki dan mengakui hak asasi
manusia(HAM), menunjukkan asas demokratis, plural dan kemanusiaan yang
menyeluruh. (Anwar Efendi,2008:6)
Beberapa
hal yang harus di terapkan di dalam lingkungan sebagai upaya memeiliki sikap
plural yaitu pengajaran akan nilai-nilai perjuangan (kebangsaan) seperti tokoh
yang harus di terapkan tauladannya terhadapsiswa supaya nilai kebangsaan
berakar pada diri siswa, penanaman nilai-nilai kabngsaan seperti kebhinekaan,
pancasila, undang-undang dasar 1945 tetaplah sebagai pembelajaran yang harus di
terapkan di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah juga di tuntut untuk
memeiliki kualitas pembentukan karakter siswa sebagai implementasi pembelajaran
kepemimpinan yang berasas kebangsaan. (Laila Octaviani,2013:117) Sekolah
sebagai system sosial sangat berhubungan dengan prespektif sosial siswa dalam
lingkungan dalam mengapresiasi gagasannya,
seperti halnya 1. Prepektif pasif. 2. Prespektif aktif 3. Prespektif radikal.
Ketiga hal yang dipertimbangkan secara mendalam untuik membentuk budaya
lingkungan multicultural di sekolah, ini bukan berarti pelimpahan kepada guru
saja, namun harus dimiliki oleh seluruh elemen di lingkungan sekolah. (Anwar Efendi,2008:6)
Pendidikan
multicultural di lingkungan sekolah harus di bentuk dalam sikap guru terhadap
peserta didik, pembentukan dalam memunculkan budaya plural dalam lingkungan
sekolah, bentuk keberhasilan penerapan multicultural terlihat dari sikap yang
di tujnjukkan siswa dalam bertingkah laku, guru memeiliki peran besar di
lingkungan sekolah. Penerapan sikap, pembelajaran yang di lakukan merupakan
factor yang akan membentuk kepribadian siswa, ini membutuhkan keadaran diri
guru atau seluruh elemen sekolah untuk berwawasan multicultural. Iis
Arifudin,2007:6)
No comments:
Post a Comment