Tuesday, March 14, 2017

Strategi dan Model Pembelajaran Interaktif

A.    Strategi dan  Model Pembelajaran Interaktif

Strategi yang pada titik mulanya merupakan taktik dalam dunia militer yang pada tujuan awalnya adalah untuk memenangkan peperangan. Namun, seiring bejalannya waktu strategi digunakan dalam dunia pendidikan yang digunakan untuk meningkatkan belajar siswa. Strategi pembelajaran yang berbeda dengan desain instruksional karena strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum per­buatan belajar-mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu dengan yang lain, sedangkan desain instruksional menunjuk kepada cara-cara merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar
Jika merujuk pada Pembelajaran Interaktif maka strategi yang digunakan adalah guru/dosen harus mampu lebih cakap dalam mengembangkan dinamika pembagian kelompok. Karena model pembelajaran interaktif adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan pasif, artinya posisi siswa dalam pembelajaran sebagai subyek dan obyek pendidikan. Pada posisi ini, siswa/mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai bahan atau materi pelajaran yang akan diterima, sekaligus juga menjawab sejumlah pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan kepadanya, sekaligus menghadapkan kepada siswa sejumlah persoalan untuk dipecahkan secara bersama-sama agar memperoleh kesamaan yang utuh. Pada kegiatan induktif, yang berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
Usman.M.Uzer (1990), “mengatakan bahwa pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa merupakan komunikasi multiarah yang sesuai dengan konsep siswa aktif. Sebagaimana yang dikehendaki para ahli dalam pendidikan modern, hal ini sulit terjadi pada pelaksananannya karena pada umumnya interaksi hanya terjadi antar siswa pandai dan guru. Agar siswa termotivasi dalam komunikasi multiarah, maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan.”
Sebagaimana pendapat Murray (1984) yang menyatakan :“Hal-hal yang bersifat menyenangkan dapat menggali dan mengembangkan motivasi siswa. Motivasi siswa dipengaruhi taraf kelsulitan materi. Ini berarti motivasi dapat berkurang apabila materi pembelajaran mempunyai taraf kesulitan yang tinggi atau sebaliknya. Tetapi dapat juga taraf kesulitan justru tergantung pada motivasi siswa.”
 Hal tersebut didukung oleh Sagimun dan Bimo Walgito (1983) yang menyatakan bahwa : “Untuk membangkitkan emosi intelektual, siswa diberi semacam permainan-permainan atau teka-teki atau cerita-cerita yang berkaitan dengan materi yang hndak diajarkan”.
Murray dan Bimo Wlgito (1983) menyatakan bahwa : “Siswa usia anak-anak senang belajar hal-hal yang nyata, dan yang menyenangkan.Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakuakan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya kearah berfikir kreatif dalam menghadapi sesuatu.”
Beberapa komponen yang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu :
a.       Pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa.
b.      Memberi acuan.
c.       Pemusatan perhatian
d.      Pemindahan giliran dan penyebaran.
e.       Pemberian waktu berpikir kepada siswa serta pemberian tuntutan.

Sedangkan jenis pertanyaan untuk mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu : pertanyaan mengingat, mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
Sementara itu Ahmadi (1984;35) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil belajar.”
Pembelajaran dapat dikatakan interaktif jika para siswa terlibat secara aktif dan positif baik mental maupun fisik dalam keseluruhan proses kegiatan pembelajaran. Suparman (1997) mengemukakan karakteristik pembelajaran interaktif yaitu :
a.       Terdapat variasi kegiatan baik klasikal, kelompok maupun perorangan.
b.      Keterlibatan mental (pikiran dan perasaan) siswa yang tinggi.
c.       Guru berperan sebagai fasilitator belajar, nara sumber (resource person), manajer kelas yang demokratis.
d.      Menerapkan pola komunikasi banyak arah.
e.       Suasana kelas yang fleksibel, demokratis dan menantang dab tetap terkendali oleh tujuan yang telah ditetapkan.
f.       Potensi dapat menghasilkan dampak pembelajaran (inntructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect).
g.      Dapat digunakan didalam dan atau diluar kelas/ruangan.
  
Dengan melihat data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik model pembelajaran interaktif adalah :
ü  Guru bertanya pada siswa untuk mencari dan menulis atau mengajukan pertanyaan seputar materi yang akan dibahas.
ü  Pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa. (Usman.M.Uzer (1990))
ü  Anak akan Menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992)[1].





[1]http://haediwrooms.blogspot.co.id/2013/12/model-pembelajaran-interaktif.html
[2] Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Dalam Teori dan Praktek. Jakarta, Prestasi Pustaka. 2007, hlm 14 

No comments:

Post a Comment