A.
Teknik-teknik Membina Hubungan dengan Pers
Salah satu kunci
sukses berhubungan dengan pers adalah sikap proaktif praktisi humas sebagai
sumber berita untuk mengundang wartawan..
Teknik
berhubungan dengan pers[1] :
a.
Membuat siaran
dengan pers (pers release)
Dibutuhkan
sedikit keterampilan untuk bisa menulis berita sebab menulis berita sangat
berbeda dengan menulis jenis-jenis penulisan yang lain. Ada 6 dasar dalam
penulisan berita yang harus ada, yakni 5W+1H. langkah selanjutnya adalah
mengirimkan ke kantor pers yang akan dituju, bisa melalui faximile internet
atau langsung diantar ke alamatnya.
b.
Konferensi pers
atau temu pers
Mengundang
wartawan dating ke lembaga anda, memang sangat disarankan apabila anda memiliki
program baru dan kegiatan ilmiah yang harus diketahui publik
c.
Wawancara khusus
Wawancara
khusus hanya berhubungan dengan satu atau dua wartawan yang anda pilih secara
khusus.
d.
Perjalanan pers
(pers tour)
Bagi
lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi perjalanan pers dapat dilakukan
untuk mengenalkan kegiatan praktikum mahasiswanya.
e.
Sponsor lomba
jurnalistik
Efektif
untuk membangun ingatan public terhadap perusahaan beserta produk-produknya
dikarenakan kegiatan lomba berjalan dengan waktu yang cukup lama.
f.
Mengunjungi
kantor pers
Melalui
kunjungan itu, antara pengelola (redaksional) pers dan pihak yang berkunjung
bisa saling mengenalkan diri dan mengakrabkan hubungan.
g.
Menjalin
hubungan dengan pers dalam bentuk lain
Mengirimkan
rangkaian bunga ke redaksi ketika media itu memperingati hari ulang tahunnya.
B.
Teknik Penulisan
dalam Berita Humas
Setiap praktisi humas harus mampu menilai kelayakan
berita dalam suatu materi yang hendak
dimuat atau disiarkan.
Ada 6 (enam) pokok yang harus diperhatikan dalam
menulis berita[2] :
1.
Susunan kalimat
siaran berita harus senada dengan gaya yang digunakan para jurnalis.
2.
Isi penulisan
berita harus dibuat dalam gaya tulisan yang singkat dan padat, bukan seperti
menulis surat cinta yang penuh dengan basa-basi
3.
Paragraph
pertama dalam penulisan berita, usahakan memuat informasi- informasi yang
sangat penting terlebih dahulu baru paragraph selanjutnya paragraph pelengkap.
4.
Bobot, karakter,
dan kandungan siaran berita haruslah disesuaikan dengan reputasi dan karakter
media yang hendak memuatnya.
5.
Hendaknya siaran
berita itu dikirim ke beberapa jurnal atau media yang sekiranya paling sesuai.
6.
Dalam
mengirimkan naskah siaran pers (berita) praktisi humas harus mengusahakan
melalui wartawan atau jaringan yang punya hubungan baik untuk memantau sampai
di mana naskah tersebut berada.
No comments:
Post a Comment