Tuesday, March 14, 2017

Teknik Membina Hubungan dengan Pers

A.    Teknik-teknik Membina Hubungan dengan Pers
Salah satu kunci sukses berhubungan dengan pers adalah sikap proaktif praktisi humas sebagai sumber berita untuk mengundang wartawan..
Teknik berhubungan dengan pers[1] :
a.       Membuat siaran dengan pers (pers release)
Dibutuhkan sedikit keterampilan untuk bisa menulis berita sebab menulis berita sangat berbeda dengan menulis jenis-jenis penulisan yang lain. Ada 6 dasar dalam penulisan berita yang harus ada, yakni 5W+1H. langkah selanjutnya adalah mengirimkan ke kantor pers yang akan dituju, bisa melalui faximile internet atau langsung diantar ke alamatnya.
b.      Konferensi pers atau temu pers
Mengundang wartawan dating ke lembaga anda, memang sangat disarankan apabila anda memiliki program baru dan kegiatan ilmiah yang harus diketahui publik
c.       Wawancara khusus
Wawancara khusus hanya berhubungan dengan satu atau dua wartawan yang anda pilih secara khusus.
d.      Perjalanan pers (pers tour)
Bagi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi perjalanan pers dapat dilakukan untuk mengenalkan kegiatan praktikum mahasiswanya.
e.       Sponsor lomba jurnalistik
Efektif untuk membangun ingatan public terhadap perusahaan beserta produk-produknya dikarenakan kegiatan lomba berjalan dengan waktu yang cukup lama.
f.       Mengunjungi kantor pers
Melalui kunjungan itu, antara pengelola (redaksional) pers dan pihak yang berkunjung bisa saling mengenalkan diri dan mengakrabkan hubungan.
g.      Menjalin hubungan dengan pers dalam bentuk lain
Mengirimkan rangkaian bunga ke redaksi ketika media itu memperingati hari ulang tahunnya.
B.     Teknik Penulisan dalam Berita Humas
Setiap praktisi humas harus mampu menilai kelayakan berita dalam suatu materi yang  hendak dimuat atau disiarkan.
Ada 6 (enam) pokok yang harus diperhatikan dalam menulis berita[2] :
1.      Susunan kalimat siaran berita harus senada dengan gaya yang digunakan para jurnalis.
2.      Isi penulisan berita harus dibuat dalam gaya tulisan yang singkat dan padat, bukan seperti menulis surat cinta yang penuh dengan basa-basi
3.      Paragraph pertama dalam penulisan berita, usahakan memuat informasi- informasi yang sangat penting terlebih dahulu baru paragraph selanjutnya paragraph pelengkap.
4.      Bobot, karakter, dan kandungan siaran berita haruslah disesuaikan dengan reputasi dan karakter media yang hendak memuatnya.
5.      Hendaknya siaran berita itu dikirim ke beberapa jurnal atau media yang sekiranya paling sesuai.
6.      Dalam mengirimkan naskah siaran pers (berita) praktisi humas harus mengusahakan melalui wartawan atau jaringan yang punya hubungan baik untuk memantau sampai di mana naskah tersebut berada.



[1] Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga pendidikan, Malang : UMM Press, 2010, hlm.106
[2]  Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga pendidikan, Malang : UMM Press, 2010, hlm.112

No comments:

Post a Comment